Biasa berlakon di film bergenre drama remaja, kini aktris Caitlin Halderman mulai menjajal nikmatnya film horor. Artis berdarah campuran Belanda-Indonesia ini mengakui syuting film horor lebih menguras tenaga. Demikian seperti yang dilakoninya untuk film horor perdananya yang berjudul “DreadOut”. Caitlin mengatakan, ia harus mempersiapkan dengan matang untuk film horor, termasuk kondisi fisik dan mental.
“Iya capek banget. Kalau syuting horor harus siap dari semua sisi, siap mental, fisik, emosi, pokoknya siap semuanya. Jadi ini di luar zona nyaman aku banget. Beda sama genre drama yang aku mainin sebelumnya,” ujar Caitlin Halderman, saat ditemui di Gala Premier film “DreadOut”, di CGV Grand Indonesia Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Caitlin bercerita, saat proses syuting setiap harinya ia harus menjalani berbagai adegan menantang yang cukup menguras energinya. Namun artis yang masuk ke dunia hiburan sejak 2016 itu merasa senang, dan menjadikannya sebuah pengalaman yang baru. “Pasti ada aja tantangannya, jadi semua sisi susah, tapi oke banget,” ungkap aktris yang ikut berlakon di film “Surat Cinta Untuk Starla the Movie” (2017) ini.
Sebelumnya, Caitlin sangat menikmati film-film bergenre drama. Baru kali inilah ia merasakan nuansa film horor yang ternyata lebih menantang buatnya. “Ini horor, kalau drama remaja ya udah ya sesuai reality aja. Walaupun memang kadang susah untuk emosi naik turun, tapi ini film horor lebih susah,” kata artis kelahiran Jakarta, 17 Juli 2000 ini.
Caitlin pun mengakui di film horor ia harus menggali emosi lebih dalam lagi. “Ternyata aku bisa berakting seperti itu,” lanjutnya. Film “DreadOut” ini diadaptasi dari game video survival buatan Indonesia. Film ini disutradari oleh Kimo Stamboel. Mengisahkan tentang petualangan sekelompok pelajar SMA, yang berkunjung ke suatu apartemen angker. ic
