IDP Fest Keempat Segera Digelar

by

Dengan kegigihan Ekki Soekarno, drummer handal yang dimiliki Indonesia dalam mewujudkan gelaran Indonesia Drum & Perkusi Festival (IDP Fest), agaknya sudah mulai membuahkan hasil. Ajang pameran sekaligus kompetisi alat musik tabuh kehadirannya sudah mulai menuai perhatian masyarakat.

“Alhamdulillah apa yang kami impikan sudah terwujud, agar IDPFEST ini diapresiasi banyak orang. Untuk itu ajang kebanggaan kami bisa berlangsung hingga tahun ke empat,” ujar Eki, Pendiri sekaligus Ketua Panitia IDPFEST, di Hotel Rivoli Jakarta, baru-baru ini.

IDPFEST kembali digelar pada 28-31 Maret mendatang di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, ada suguhan yang sangat berbeda dari penyelenggaraan setiap tahunnya. Selain menggelar Kompetisi Drum yang terbuka untuk umum dengan klasifikasi Balita (4-6 thn), Anak (7-12 thn), dan Remaja (13-19 thn); Kompetisi Kolaborasi Drum & Perkusi dalam format 2 s/d 12 orang, dan ada juga Pameran Alat Musik, Drum & Perkusi Indonesia, klinik musik, Diskusi, Pementasan, Penghargaan, dan lainnya.

Yang menarik dari IDPFEST kali ini, juga kehadiran ‘Ansambel Perkusi Difabel’, terdiri dari anak-anak berkebutuhan khusus yakni down syndrome, di mana mereka memiliki range IQ relatif lebih rendah dibanding rata-rata anak yang normal, akan menunjukan kepiawaianya bermain alat musik perkusi.

Eki juga menjelaskan, pada dasarnya musik bisa dimainkan oleh siapapun, termasuk anak yang berkebutuhan khusus. “Justru musik itu sebagai media, mampu mendorong bekerjanya motorik dengan cepat. Dengan bermusik tumbuh rangsangan emosional, yang menggerakan pikiran dan tindakan,” jelas Eki.

Eki pun menambahkan, ajang IDP Festival ini diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan potensi generasi penerus dalam melestarikan perkusi sebagai identitas budaya Indonesia. Ajang regenerasi dan mencari bibit-bibit baru yang mampu meneruskan kiprah pendahulunya.

Sebagai sebuah komunitas dari para musisi, IDP ini termasuk cukup besar karena ada perwakilan di setiap daerah, termasuk paling solid dan konsisten menggelar kegiatan, termasuk IDP Fest ini. Sejatinya, sudah mulai berfikir menerbitkan sebuah booklet berisikan rumpun alat musik tabuh apa saja, dan biografi para drummer, sebagai literasi dan juga dokumentasi sejarah katalog musik Indonesia.

Ajang IDP Fest ini tak sekedar festival biasa, tapi menciptakan sebuah karya lewat dokumentasi tulisan sebagai artefak. Misalnya, pada tahun ini membuat sebuah buku yang digarap sederhana saja tentang drummer wanita Indonesia. Buku ini nantinya menjadi oleh-oleh bagi para pengunjung IDP Fest, tentunya mereka harus membeli sebagai bentuk apresiasi. ic

No More Posts Available.

No more pages to load.