Ramai bermunculan film-film horor belakangan ini ternyata ikut membuat aktris Chiara Aurelia tertarik. Aktris pendatang baru ini menjadi pemeran utama di film horor berjudul “Kunarpa”. Di film garapan Tu7uh Rumah Produksi itu, Chiara mendapat pengalaman yang baru.
“Film-film horor masih banyak peminatnya. Banyak kok penonton film-film horor, peminatnya masih sangat tinggi. Itu salah satu alasan aku mau main film horor,” kata Chiara Aurelia, saat dijumpai di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, baru-baru ini.
Di film itu, Chiara memerankan dua karakter berbeda. Ia memerankan tokoh Morie, tokoh sentral di film ini. Chiara juga memiliki kualitas akting yang bagus, itu yang membuat Tu7uh Rumah Produksi menjadikannya sebagai bintang utama. Artis yang mengawali kariernya dari model dan bintang sinetron ini pun mengaku senang bisa ikut terlibat dalam film layar lebar pertamanya ini.
“Film ini punya tantangan sendiri buat aku. Aku senang bisa ikut terlibat di sini. Apalagi ini film layar lebar perdana yang aku mainkan, dan bertema horor,” ujar Chiara. Meski begitu, ia merahasikan detil karakter yang akan diperankannya dalam film tersebut.
Chiera pun juga berharap, filmnya itu sukses dan mendapat raihan penonton yang banyak. Ia meyakini, film horornya ini bisa mendapat tempat di hati penonton. “Maka dari itu aku bermain total di dalam film ini,” ucap Chiara.
Sementara itu, Andre Murtono selaku Produser Tu7uh Rumah Produksi pun mengatakan, pihaknya punya alasan tertentu memilih dara yang berusia 23 tahun tersebut sebagai bintang utama. Di samping punya kemampuan akting bagus, wajah Chiara Aurelia pun mirip orang Jepang. Tentunya ini sangat mendukung alur cerita dari film ini yang mengambil latar belakang masa penjajahan Jepang di Indonesia di masa lalu itu.
“Proses mendapatkan talenta yang cocok untuk peran tokoh Morie ini prosesnya memang cukup lama ya. Tapi kami bersyukur akhirnya bisa mendapatkan Chiara yang wajahnya mirip sama orang Jepang,” tutur Andre, didampingi Tirta Siregar, yang merupakan duo produser yang juga pasutri ini.
Judul “Kunarpa” sebenarnya diangkat dari bahasa Jepang. Di Bahasa Jepang, Kunarpa berarti mayat. Jadi film ini secara garis besar menceritakan tentang penderitaan para korban kekejaman Jepang yang dibunuh dan mati sia-sia di masa penjahahan di Indonesia. ic