Konsepnews.com – Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (DPP ASPERAPI) periode 2019-2022 akan fokus meningkatkan human capital di industri pameran sebagai upaya mendukung bidang Meeting, Incentives, Convention and Exhibition (MICE) di Indonesia.
Hal itu disampaikan Ketua Umum ASPERAPI, Hosea Andreas Runkat selepas pengukuhan pengurus DPP ASPERAPI periode 2019-2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2019) lalu.
Hosea Andreas mengatakan, human capital adalah modal intelektual yang bersifat kolektif berupa kompetensi, pengetahuan, dan keterampilan yang dimiliki seseorang. Diharapkan peningkatan kualitas human capital akan dapat mendukung asosiasi tersebut menjadi pemegang kunci industri pameran.
“Tahun 2019 ini merupakan tahun SDM. Kami mencanangkan itu sehingga misi kami adalah meningkatkan human capital di industri pameran. Ini penting di era globalisasi di mana kita harus siap bersaing dan berjejaring,” kata Hosea Andreas.
Lebih lanjut dia menjelaskan,
pengembangan industri pameran atau event di daerah akan menjadi perhatian khusus di kepengurusannya. Ia berharap dapat membuat terobosan dan inovasi dalam mengembangkan industri MICE di Indonesia, di mana sesuai arahan Kemenpar kegiatan MICE akan fokus pada 16 destinasi di Indonesia.
“Ada daerah yang sudah ready (siap) seperti Jakarta dan Bali, juga ada yang potensial dan emerging(berkembang). Kami akan fokus ke daerah yang sudah ada dan potensial,” katanya.
Daerah destinasi MICE potensial itu yakni Bandung, Medan, Surabaya, Yogyakarta, dan Makassar. Dengan mengarahkan fokus kegiatan MICE ke destinasi tersebut, kata Andreas, sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mengembangkan 10 Bali Baru.
“Nah, Ini tugas kita, selain melakukan pameran, kita dorong juga pendapatan pariwisata Indonesia,” kata Andreas yang juga Ketua Tim Percepatan MICE Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar, Ni Wayan Giri Adnyani berharap pengurus ASPERAPI dapat mengumpulkan basis data acuan guna mempelajari dampak industri pameran terhadap masyarakat.
“Kami harap dari ASPERAPI, mohon bantu pengembangan database. Database ini penting buat kita, karena data kami walau dari World Tourism Organization juga sudah dua tahun lalu. Real time data Indonesia seperti apa, kami harap data ini dari ASPERAPI,” kata Ni Wayan Giri Adnyani.
Dia menambahkan, pemerintah mendorong pariwisata yang berkelanjutan dan dampaknya bisa dinikmati masyarakat lokal, sehingga pariwisata di Indonesia bisa tumbuh dengan berbasis komunitas. ab