Konsepnews.com – Kampung Mosso, Distrik Muara Tami Kota Jayapura merupakan salah satu kampung yang berada di wilayah perbatasan RI – Papua Nugini. Dibentuk tahun 2006, fasilitas sarana pendidikan di wilayah ini hanya terdapat Sekolah Dasar (SD). Sehingga bagi anak-anak Kampung Mosso yang ingin melanjutkan jenjang sekolah SMP dan SMA harus bersekolah diluar Kampung Mosso.
Dansatgas Pamtas Yonif PR 328/DGH, Mayor Inf Erwin Iswari, S.Sos., M. Tr (Han) mengatakan, untuk mengatasi kendala tersebut, Satgas Pamtas Yonif PR 328/DGH rutin melakukan kegiatan antar jemput bagi siswa-siswi yang bersekolah di luar Kampung Mosso.
“Kami merasa prihatin dengan kondisi anak-anak di sini. Mereka harus menempuh jarak yang cukup jauh. Sekitar 20-25 Km setiap harinya menuju ke sekolah, karena disini juga sangat terbatas untuk sarana tranportasi,” kata Erwin Iswari lewat keterangan resminya Rabu (24/4/2019).
Erwin Iswari mengatakan, sebelum adanya personel yang melakukan antar jemput, anak-anak di sini menumpang kendaraan untuk dapat ke sekolah. Namun, apabila tidak ada kendaraan maka anak-anak ini tidak masuk sekolah.
“Pendidikan merupakan kewajiban yang harus didapatkan bagi semua anak-anak untuk meraih masa depan dan cita-cita mereka, sehingga selain tugas pokok kami dalam menjaga perbatasan juga mensejahterakan masyarakat. Terutama anak-anak di perbatasan,” katanya.
Lebih lanjut, Erwin menuturkan, setiap hari, pada saat hari-hari sekolah, personel Pos Mosso yang dipimpin oleh Danpos, Lettu Arm Ilham melakukan kegiatan antar jemput dengan menggunakan truk milik Satgas.
“Sekitar 5-10 orang anak-anak di sini ada yang SMP ada juga SMA bersekolah di luar Kampung Mosso. Dengan adanya personel Satgas yang mengantar dan menjemput mereka, anak-anak ini tidak perlu bingung lagi untuk pergi ke sekolah,” ungkap Erwin Iswari. ab