Fatimah Az-Zahra Bongkar Rahasia Sukses di Tengah Pandemi

by

Konsepnews.com, Jakarta – Pandemi yang melanda dunia termasuk Indonesia, terbukti telah meluluhlantakkan perekonomian. Namun, di balik pandemi ternyata ada peluang yang bisa digarap untuk bertahan hidup. Setidaknya begitu yang telah dirasakan oleh seorang pengusaha sukses bernama Fatimah Az-Zahra.

Ada kisah inspiratif di masa pandemi Covid-19 ini dari Fatimah Az-Zahra, seorang wanita yang usahanya beromset miliaran rupiah, di saat usaha lain bertumbangan satu persatu diterpa krisis.

“Alhamdulillah, selama masa pandemi Covid-19, omzet perusahaan justru stabil oleh penjualan handsanitizer dan Virgin Coconut Oil (VCO) yang justru banyak dibutuhkan masyarakat guna meningkatkan imun tubuh. Itu sebabnya, kami tidak terpikir untuk melakukan perumahan atau PHK pada karyawan kami,” ujar Fatimah di Jakarta, Kamis (29/10/2020).

Fatimah bercerita, justru yang ada karyawannya heran, dan merasa aneh lalu bertanya padanya. “Kok malah banyak lembur di tengah pandemi gini ya,” ucapnya menirukan pertanyaan karyawannya.

Kesuksesannya di tengah Pandemi itulah akhirnya ia tak segan membagi kisahnya kepada banyak orang. Mengapa usahanya bisa bertahan dan justru maju, di saat banyak orang tengah terpuruk seperti akhir-akhir ini.

“Aslinya sih saya introvet, malu dan nggak pede tampil di depan banyak orang. Tapi saat ini saya rasa sudah waktunya untuk membangunkan orang yang hopless (putus asa). Makanya saya beranikan diri untuk tampil,” ungkap Fatimah.

Fatimah mengakui, omzet bisnisnya kini memang sudah mencapai angka miliaran perbulannya. Namun tentunya itu bukanlah datang secara tiba-tiba. Fatimah menyebut hampir delapan tahun ia jatuh bangun membangun usahanya hingga bisa bangkit dari keterpurukan.

Fatimah mengisahkan, ia harus jungkir balik sendirian membawa berkarung-karung bahan, digusur-gusur, bahkan hingga tengah malam ia masih sendirian di jalanan.

Bukan hanya itu, masa kecil dan remajanya pun diakuinya harus dilalui dengan kesulitan. Bahkan ia sempat makan dari sisa makanan kucing, lantaran tidak punya uang lagi untuk membeli makanan.

“Pas mau buka puasa, ada kucing depan saya bawa ikan. Dia kaget lihat saya, sampai makanannya jatuh, jadi itu yang saya makan,” kenang Fatimah.

Tak cukup sampai di situ, masa menjelang dewasanya pun juga dialaminya dengan kesusahan. Fatimah mengaku mengalami gangguan pada rahim, ditandai dengan seringnya pendarahan.

Dari diagnosa awal, adalah kista, namun ada dokter lain yang menyebut ia memiliki sel kanker. Untuk memastikannya, dokter memintanya untuk papsmear dan harus tindakan operasi.

“Saya sama sekali nggak punya biaya untuk operasi. Untuk makan sehari-hari aja nggak cukup dengan gaji saya sebagai guru les bahasa asing,” beber Fatimah.

Lantaran itulah, Fatimah mencoba menggali pengetahuan melalui internet terkait ciri-ciri kista, serta cara kerja tubuh melawan kanker.

Fatimah juga mempelajari khasiat dari tumbuhan, akar-akaran, dedaunan tertentu. Semua itu dipelajarinya secara otodidak dari sebuah warnet.

Dari semua yang dipelajarinya, ada salah satu hal yang menarik perhatiannya. Yakni Virgin Coconut Oil (VCO). VCO tersebut diketahui mengandung asam laurat yang tinggi.

Zat itu berkhasiat meningkatkan sistem imun tubuh. Padahal sistem imun akan memperbaiki kerja sel di seluruh organ tubuh dan menjadikan organ tubuh menjadi kuat melawan sel kanker.

“VCO diperlukan untuk menaikkan derajat sistem imun, sehingga mampu melawan sel penyebab kanker di organ tubuh. Formula inilah yang saya cari,” katanya.

Meski begitu, namun timbul persoalan baru tentang cara meracik VCO yang bermutu. Ia pun browsing lagi sampai menemukan racikannya. Ia pun menggunakan kelapa hasil kebun sendiri, lalu meracik sendiri dan sempat gagal berulang kali.

Akhirnya, Fatimah pun menemukan pola terbaik membuat VCO, selain juga meracik herbal lainnya untuk mendukung VCO dalam melawan penyakit di rahimnya.

“Hasilnya, gangguan di rahim saya sembuh total dalam tempo enam bulan. Meski demikian, saya masih rutin mengonsumsi VCO lantaran membuat badan lebih bugar. VCO kan, tinggi kadar antioksidannya,” paparnya.

Dengan kesembuhan penyakitnya inilah yang akhirnya melahirkan ide untuk berbagi kepada orang lain yang ada bermasalah dengan kesehatan.

Mulailah Fatimah membagikan cara membuat VCO, yakni dengan cara pemanasan, tanpa enzimatis, dan tanpa bahan kimia alias benar-benar murni.

“Banyak yang respek dan yakin pada niat baik saya. Sebagai balasan yang saya terima, mereka justru minta agar saya membuat VCO, lalu kirimkan ke mereka,” kata Fatimah.

Di tahun 2012, order pertama pun datang lewat telepon sebanyak satu liter VCO. Keesokan harinya ia kembali mendapat order, pesan lima liter VCO dan seterusnya.

Selanjutnya, permintaan kian berkembang, di antaranya minta dibuatkan 1000 sabun VCO tanpa deterjen. Fatimah malah menyanggupi 3000 sabun, asal ada down payment (DP) terlebih dulu.

“Artinya mereka yang modalin saya untuk membuat sabun VCO. Saya pun tertantang untuk membuat sabun VCO tanpa deterjen tapi berbusa. Kembali, saya browsing di internet hingga menemukan racikan yang pas. Demikian pula pesanan lotion dengan VCO dan pesanan baru lainnya, selalu saya mulai dengan browsing di internet,” paparnya.

Usahanya ini pun mulai memperlihatkan hasil yang nyata pada 2017 dengan omzet mencapai Rp1 miliar per bulan. Manajemen perusahaan pun mulai dibenahi sang suami.

Di tahun 2019, Fatimah bisa membeli sebuah pabrik untuk melakukan produksi secara besar.

“Kini alhamdulillah sudah tertata dengan baik. Saya bisa membuktikan mampu menjadi pengusaha beromzet miliaran tanpa modal dan hanya mengandalkan kuota internet,” pungkas pengusaha yang baru saja meluncurkan produk pembersih muka dengan kandungan partikel emas ini. yz

No More Posts Available.

No more pages to load.