Konsepnews.com, Jakarta – Perhelatan Jakarta Horror Screen Festival 2020 (JHSF), lewat acara obrolan semi talkshow yang memasuki episode 15A, baru-baru ini, mengupas habis tema “Nonton Film Horor Bisa Terbawa Mimpi?”. Benarkah ini bisa terjadi kepada siapapun?
Entah peristiwa ini peristiwa ini bisa disebut sebagai khayalan, efek tekanan problem atau memang sesungguhnya, bahwa gambar-gambar dalam film mampu menyerap kedalam alam imajinasi penontonnya?
Film horor sejatinya hanyalah sebuah gambaran belaka tentang banyak hal buruk, mengerikan, menyeramkan, menakutkan bahkan juga sadis, secara keseluruhan sifat ini divisualkan dengan kreatif dan imajiner dalam sebuah film yang disebut sebagai genre Horor.
Memahami kembali sifat dari kata ‘horor’, pada masing-masing orang punya daya cerna sendiri, pastinya sesuatu yang bersifat horor atau berkelakuan horor dalam sebuah cerita film maka punya daya tarik sendiri lewat misi menghiburnya.
Meski banyak juga film horor yang punya kegagalan besar dalam upaya menghibur penontonnya, tidak perlu saya kupas apa penyebabnya.
Talkshow Jakarta Horror Screen Festival 2020 yang melakukan rekam gambar di studio Zonmer, menghadirkan bintang tamu para model foto cantik yang gemar nonton film horor, di antaranya Ervina dan Meilin Karina.
Perbincangan santai yang melebur dengan program Puisi Pagi ini, tetap digawangi creative Director Jakarta Horror Screen Festival 2020, Teguh Yuswanto dan wartawan senior Bismar Yogara.
“Bahwa jika sebuah film berhasil terbawa kedalam mimpi saat tidur bagi seseorang yang menyaksikannya maka boleh saja disebuit film tersebut punya keberhasilan menghibur orang yang menontonnya,” buka Bismar.
“Tapi film berjudul Dikejar Dosa juga bagi saya sangat menghantui, itu film lama, dan cukup menyita perasaan saya usai nonton, susah tidur juga, kebawa ke alam pikiran saya juga,” sahut Teguh Yuswanto.
Model foto Ervina punya pengalaman menarik usai nonton film horor. “Aku kan suka banget tuh film horor. Nah.. Pernah aku usai nonton film horor aku susah tidur dan mimpi buruk, pas tidur tuh seperti ada yang menarik kaki aku dan membekap badanku. Pokonnya seram banget deh,” akunya.
Sementara Meilin punya pendapat lain. “Aku pernah lihat gendoruwo sepintas, trus saat aku tidur tempat tidurku di goyang-goyang. Nah kalau film horor yang menggunakan media boneka, itu justru bikin aku memiliki ketakutan tinggi. Benar-benar kebayang sampai mau tidur, jadi bikin paranoid mas,” katanya.
Talkshow Jakarta Horror Screen Festival 2020 masih berlanjut hingga menuntaskan misinya di episode pamungkas #17. yz