Aslat Kasad Mayjen TNI Harianto pun berkesempatan menyampaikan beberapa arahan, menjelaskan bahwa pada prinsipnya ia berharap kepada semua personel dalam melaksanakan tugas adalah keselamatan terlebih dulu.
“Kita jangan menganggap sepele kepada OPM, karena mereka sudah menguasai alam dan mereka tidak perlu survival lagi, sehingga banyak personel TNI yang melaksanakan tugas banyak yang jadi korban akibat dari tidak menguasainya para pimpinan di medan tugas,” ungkapnya.
Dengan banyaknya korban di tempat tugas , selaku Asisten Latihan saya membuat perubahan latihan untuk personel yang melaksanakan tugas, sehingga personel mulai Januari melaksanakan latihan yang menggunakan metode baru begitupun masalah anggaran sudah disiapkan,” paparnya.
Kemudian Aslad mengingatkan bahwa latihan yang diselenggarakan ini bukan latihan reguler, akan tetapi latihan untuk perang, sehingga kepada Danrindam agar melaksanakan latihan bukan reguler akan tetapi latihan yang ada musuhnya, perlu diberikan juga kepada personel lainnya yang bukan mau operasi tugas saja, akan tetapi berikan latihan kepada semua personel.
“Latihan perang gerilya perlu ditingkatkan lagi, jangankan kita, Amerika sendiri di Vietnam hancur, makanya perlu latihan taktik perang gerilya yang harus dikuasai oleh semua personel. Kita harus menguasai pengenalan karakter orang Papua/OPM, baik cara budayanya, cara mencari makan dan cara mereka bertahan hidup, sehingga tugas akan berhasil apabila kita menguasai kultur mereka,” pungkas Aslad sekaligus menutup sambutannya. yz