Konsepnews.com – Presenter Raffi Ahmad bersama pengusaha Rudy Salim telah sah mengakuisisi klub sepak bola Liga 2 Indonesia, Cilegon United FC.
Raffi Ahmad dan Rudy Salim enggan menyebutkan nilai akuisis Cilegon United FC.
Namun, Rudy hanya mengungkapkan dana investasi yang digelontorkan untuk membangun infrastruktur RANS Cilegon FC menyentuh angka lebih dari Rp 300 miliar.
Biaya tersebut termasuk pembangunan infrastruktur yang di antaranya adalah lapangan sepak bola di sepuluh kota dan akademi sepak bola untuk melahirkan bibit-bibit muda Indonesia.
Dalam acara peluncuran RANS Cilegon FC. Raffi Ahmad membeberkan motivasinya membeli klub sepakbola.
Suami Nagita Slavina ini mengaku memiliki ketertarikan khusus di cabang olahraga sepak bola sejak lama.
Proses akuisisi ini bukan untuk gaya namun adalah bukti kecintaan Raffi terhadap dunia sepak bola.
“Bukan hanya kita mau mengakuisisi tim bola untuk gaya-gayaan tapi kita pikirkan matang-matang, bukan untuk setahun dua tahun, tapi seumur hidup sebagai legacy kami,” ucap Raffi.
Raffi mengaku sejak lama punya kecintaan terhadap dunia sepak bola. Meski ia meniti jalan yang berbeda, kecintaan pada sepak bola tidak luntur.
“Saya dari dulu punya cita-cita menjadi pemain sepak bola. Saya ikut SSB [Sekolah Sepak Bola] di Bandung, saya masuk seleksi Persib Bandung junior. Tapi mama saya maunya saya jadi Thomas Djorgi. The power of emak-emak, saya didftarkan ikut cover boy. Akhirnya saya ikut ibu saya,” kata Raffi Ahmad kepada wartawan.
Sebenarnya, keinginan awal Raffi Ahmad adalah untuk membantu membangun SSB dan Akademi buat Cilegon United tahun ini. Baru tahun depan ia berencana untuk masuk ke dalam tim klub Liga 2 Cilegon United. Namun rencana itu ternyata bisa berjalan lebih cepat.
“Kenapa Cilegon? Karena lokasinya ya tidak jauh juga dari Andara [Rumah Raffi]. Prosesnya cepat dan saya juga tidak menyangka. Awalnya mungkin tahun depan kali ya, tapi ya namanya jodoh, atas izin Allah bisa tahun ini,” sebutnya.
Raffi Ahmad mengaku tak main-main untuk memulai bisnis di sepak bola. Tapi, akuisisi ini menjadi caranya untuk membantu sepak bola Indonesia lebih baik lagi ke depannya.
“Ini [sepak bola] memang passion dan mimpi kami. Bukan saya mau akusisi untuk gaya-gayaan, nanti dua tahun tiga tahun dijual lagi, bukan. Ini untuk seumur hidup. Kalau bisa ini jadi legacy kami.”
“Kalau dipikir bisnis ini belum kelihatan, tapi kami tidak di situ dulu [fokusnya]. Kami mau menanamkan infrastruktur sekolah sepak bola dan akademi dan tim yang bisa menyalurkan bakat melalui seleksi yang sudah terakreditasi,” jelasnya.
Meski ingin membawa Rans Cilegon FC naik ke Liga 1 tahun depan, tapi Raffi Ahmad menyebut hal itu adalah bonus.
Buat Raffi Ahmad yang penting adalah pemain Rans Cilegon FC bisa bermain dengan baik, bermental baik, bersikap baik dan punya infrastuktur baik untuk bisa menunjukkan bahwa Indonesia baik.
“Kalau semua sudah baik, otomatis bisa naik ke Liga 1,” tegasnya.
Setelah resmi mengakuisisi Cilegon United, Raffi Ahmad menunjuk Hamka Hamzah sebagai manajer dan Bambang Nurdiansyah sebagai pelatih.
“Saya ingin membuka kesempatan kepada atlet senior untuk bisa di manajerial juga. Saya ngobrol-ngobrol dengan senior juga di Persija, Prapanca [Presiden Klub Persija Jakarta] yang memberikan kesempatan kepada Mas Bepe [Bambang Pamungkas] jadi manajer.”
“Semakin banyak kesempatan yang diberikan ke atlet, maka mereka punya pengalaman di manajerial. Mereka kan tahu lapangan, pernah turun langsung, tahu seluk beluknya. Secara chemistry saya pribadi percaya ke Hamka,” tutup Raffi Ahmad. mln