Konsepnews.com, Jakarta – Isu perselingkuhan yang menerpa salah seorang petinggi Tanah Air berinisial AH, agaknya kini semakin berkembang panas saja. Salah satu pihak, yakni Rifa Handayani, kian ngotot agar AH bertanggung jawab terhadap kasus tersebut di meja hijau.
Rifa Handayani menyebut AH kini telah telah mengancam keselamatan dirinya dan harga diri keluarga. Rifa menyebutkan AH adalah salah satu petinggi di sebuah partai politik, namun sikapnya tak pantas bersikap kepada dirinya dan keluarga, karena ia malah dituduh melakukan pemerasan dan pencemaran nama baik.
Rifa Handayani bertekad, tidak akan mundur atau berdamai dengan AH atas kasus ini. Tak heran, sebab menurutnya dirinya dan suami telah sakit hati telah tuduhan memeras melalui surat somasi.
“Jadi sebelum saya mengungkap aib ini dan melakukan pelaporan, saya dan suami disomasi dan isinya dituduh memeras. Akhirnya suami saya sakit hati karena dituduh memeras. Jadi kami tidak terima untuk berdamai. Kalau saya berdamai, ya nanti saya dianggap membenarkan tuduhan memeras seperti yang ada di surat somasi itu,” ujar Rifa kepada awak media di bilangan Senayan, Jumat (18/12/2021).
Sebelum berkembangnya kasus ini lebih jauh, Rifa bercerita ia dan suami sudah meminta AH untuk bertemu. Namun AH kerap menolak. Permintaan itu telah dilakukan melalui telepon, hingga email.
“Suami saya hanya minta bertemu berempat, saya, suami saya, si AH dan istrinya. Tapi AH selalu tidak bisa. Malahan, akhirnya suami saya dituduh memeras. Ya marahlah suami saya, lantaran dituduh memeras. Akhirnya saya diminta untuk membela harga diri dengan cara mengungkap semua ini,” terang Rifa.
Rifa menjelaskan dirinya mengungkap aib dirinya sendiri ke publik sebagai bentuk tanggung jawabnya kepada suami karena telah melakukan perselingkuhan. Untuk menebus dosanya kepada suami agar kasus ini segera diselesaikan.
“Bagaimanapun yang namanya perselingkuhan, kedua orang yang melakukan perselingkuhan itu salah, baik si wanita maupun si pria, tidak punya moral. Nah, yang saya lakukan sekarang ini sebagai bentuk rasa tanggung jawab saya ke suami karena telah melakukan perselingkuhan, saya tidak punya moral tapi memiliki tanggung jawab atas moral yang saya lakukan,” katanya.
“Suami saya marah karena adanya tuduhan memeras. Suami saya merasa harga dirinya telah dipermainkan. Makanya suami saya meminta saya, agar saya membela harga diri suami saya di kasus ini sebagai penebus dosa saya kepada suami saya,” beber Rifa lagi.
Sedangkan AH, kata Rifa, sudah tidak punya moral, dab tidak bertanggung jawab. “AH malah jahat dengan memutarbalikkan fakta, malah menuduh kami mau memeras,” tukas Rifa.
Sementara itu, ketika ditanya mengapa mengungkap kasus ini menjelang tahun politik 2024, Rifa beralasan tidak mencari momen untuk mengungkap kasus ini jelang 2024.
Rifa mengatakan dirinya dan suami tidak mengerti akan agenda politik apapun di Indonesia. Hanya saja, menurutnya, momen pengungkapan kasus ini hanya kebetulan, bertepatan dengan menjelang agenda politik 2024 mendatang.
Rifa membantah jika ada tuduhan dirinya ditunggangi oleh lawan politik untuk mengungkap aib AH. Rifa dengan tegas menyebutkan bahwa dirinya tidak ditunggangi oleh siapapun. Ia hanya melakukan ini sendiri dengan restu dari suaminya.
“Kalau misalnya saya ditunggangi, keuntungan dan kerugian di saya apa? Hal negatif apa yang saya terima kalau ditunggangi. Dan juga positifnya buat saya apa? Yang jelas, saya tidak mengerti politik. Yang penting saya tidak mengajak-ngajak orang, tidak minta tolong orang, dan saya berdiri sendiri. Saya hanya ingin kasus ini berjalan sesuai hukum yang berlaku di Indonesia,” pungkas Rifa Handayani. yz