Konsepnews.com ,Jakarta – Polda Jawa Timur berhasil menangkap delapan orang yang diduga menjadi joki Ujian Tulis Berbasis Komputer – Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK-SBMPTN) di Jawa Timur (Jatim).
“Kedelapan tersangka itu adalah, MJ, RHB, MSN, ASP, MBBS, MSME dan RF,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Sabtu (16/7/2022).
Dedi menjelaskan, kelompok sindikat pelaku joki ini melakukan aksinya secara bersama-sama dan sesuai perannya masing-masing.
Mereka, kata Dedi ada yang berperan sebagai joki, pembuat alat atau perangkai alat, team briefing, team operator dan team master.
“Mekanisme atau sistem kerja yang dibangun oleh kelompok pertama M.J selaku koordinator sindikat menerima titipan peserta ujian SBMPTN, selanjutnya team briefing mendatangi calon peserta untuk menjelaskan penggunaan alat-alatnya serta melakukan pemasangan perangkat di tubuh peserta,” ungkapnya.
Menurut Dedi, disaat peserta mengikuti ujian langsung melakukan perannya memastikan kamera di tangannya dapat memotret soal untuk di screenshoot oleh para operator.
Nantinya, setelah di screenshoot oleh operator kemudian dikirimkan ke team master guna dikerjakan soalnya.
“Setelah soal dikerjakan oleh master, hasilnya diserahkan jawabannya ke operator kembali untuk di bacakan melalui mikrofon yang dipakai para peserta,” kata Dedi.
Dedi menyebut, Sindikat perjokian ini berjalan sudah cukup lama, dengan tarif atau biaya sebesar Rp 100.000.000,- hingga Rp. 400.000.000,- perorang.
“Berdasarkan keterangan tersangka tahun 2020 dapat meluluskan peserta sebanyak 41 orang dengan pendapatan sebesar Rp 2,5 Miliar,” papar Dedi.
“Dan pada tahun 2021 sebanyak 69 orang berbagai jurusan dan berbagai Universitas, dengan pendapatan sebesar Rp 6 miliar ,” ujarnya.
Akibat perbuatan, kedelapan tersangka disangkakan melanggar Pasal 32 ayat (2) Subsider Pasal 48 ayat (2) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Jo 55 KUHP.
Red/Zan