Korban Robot Trading ATG Resah Laporannya Belum Ada Kemajuan.

by

Konsepnews.com -Korban kasus penipuan dengan modus Robot Trading Auto Trade Gold (ATG) makin resah. Keresahan tersebut diungkapkan oleh Edo salah satu korban terkait laporannya ke pihak Kepolisian.

“Yang kita laporkan petingginya pemiliknya”, ujar Edo didampingi Douglas saksi dari pelaporannya, beberapa waktu lalu di kawasan Wolter Monginsidi.

Menurut Edo para petinggi ATG yang sudah dilaporkan ke Kepolisian atas dugaan penipuan melalui media cetak dan atau penipuan dan atau penggelapan dan atau TPPU.

“Ada pun pemiliknya adalah WK, Z dan kita sudah masukin namanya di pelaporan”, ujar Douglas.

“Yang kita bingung, setahu kita korban banyak yah mungkin ratusan ribu dan dananya besar proses nggak jalan”, tutur Douglas.

“Kita sudah melaporkan dari bulan Mei 2022, dan nggak tahu kelanjutannya gimana ini”, sambung Edo.

“Karena yg pihak terlapor juga nggak ada panggilan sama sekali kayaknya”, cetus Edo.

“Kita disuruh tunggu aja terus, nggak ada kemajuan apa yang kita lakuin ini semua”, ucap Edo.

Dikesempatan yang sama Edo menuturkan kronologis dirinya ikut dalam ATG.

“Saya lihat di social media saya tahu namanya Auto Trade Gold. Jadi si ATG ini menjanjikan profit setiap hari, kurang lebih 1 persen. Saya mulai tertarik akhirnya ikutan join”, papar Edo.

“Awalnya berjalan lancar tiba – tiba ada masalah dana tidak bisa dicairkan”, tambah Edo. 

“Sampai sekarang, pihak ATG nya hanya bilang disuruh tunggu, disuruh tunggu sampai sekarang”, cetus Edo.

Edo mengatakan bahwa korban ada 20 orang dengan total kerugian 4 M 

Berikut nama-nama korban robot Trading ATG pada Laporan nomor polisi : LP/B/2245/V/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA.

Cynthia Widjaja, Michelle Hermanto, Edo Utama, Devina Hakim, Marco Marcellim, Seiya Kawakami, Hendry Wijaya, Jeans Carolin, Felicia Hakim, Elvina Effendi, Katherine Soegandhi, Handy Winata, Nicholas Kevin, Rendy Setiawan, Willcent, Febrianto, Winarto, Shylvia Yang, Felicia Manda, Aneke Sumarli, Kiki Margareth, Hermawan.

“Ini baru dari teman – teman kita, setahu kita masih jauh lebih banyak lagi korban, dananya jauh lebih besar. Kita bingung dengan dana yang besar ini tidak ada tindakan”, timpal Douglas.

“Harapannya cepat diberesin aja dana kita kita kembali dah itu aja sih”, kata Edo.

“Yang  penting prosesnya jalan aja”, sambung Douglas.

“Cuman sampai laporan ini aja udah belum ada apa – apa lagi”, tegas Edo dengan nada resah.(NVL)

No More Posts Available.

No more pages to load.