Jakarta, Konsepnews.com – Pegiat musik Tanah Air mulai memberi perhatian terhadap sejumlah isu nasional dan internasional, seperti Kesehatan Global, Transisi Energi, Transformasi Ekonomi Digital, dan juga Krisis Pangan.
Lewat Music 20 (M20), beragam isu tersebut pun kini menjadi bahasan penting dalam industri musik. Salah satu Ketua Komite Pelaksana, Tantowi Yahya menjelaskan, melalui Music 20 Summit pihaknya berupaya membantu pemerintah dalam rangka mengamplifikasi empat pesan yang dibawa Indonesia dalam G20.
“Di dalamnya membahas mulai dari hak intelektual, keberlangsungan industri musik yang adil dan inklusif, transformasi digital berkelanjutan dalam industri musik, hingga soal konser ramah lingkungan, dan soal kesejahteraan pekerja kreatif,” ujar Tantowi Yahya sebelum digelarnya Konser Music20 Summit di Sasono Langen Budaya Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, Selasa, (1/11/2022).
Tantowi Yahya mengungkapkan, seluruh komite pada KTT M20 akan menghasilkan draft final yang akan disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia dan diserahkan kepada India sebagai negara tuan rumah Presidensi G20 pada tahun 2023.
“Semoga Gerakan M20 yang lahir di Indonesia ini bisa menjadi gerakan yang berdampak dan bermanfaat bagi dunia melalui music” tegas mantan Duta Besar Selandia Baru ini.
Perwakilan Co-Chairs M20, Candra Darusman juga menerangkan nilai-nilai yang akan digaungkan di acara tersebut merupakan hasil diskusi dengan para musisi-musisi di Indonesia.
“Kami tentu berdiskusi dengan para musisi-musisi hebat dari lintas generasi dan lintas genre untuk membahas bagaimana mereka memperjuangkan perubahan dan keresahan mereka terhadap isu-isu tertentu melalui karya-karyanya,” terang Candra Darusman.
Menurutnya, hasil konkret yang ditargetkan adalah ajakan bertindak, bagaimana transformasi digital industri musik dapat mendorong kontribusi positif bagi perekonomian negara G20.
“M20 Summit dan peta jalan menuju industri musik yang berkelanjutan, membuka peluang ekonomi yang inklusif dan adil, konser ramah lingkungan, dan mainstreaming pendidikan musik,” ujar Candra.
Candra pun berharap kalau bisa kegiatan musik itu ramah lingkungan seperti konser penonton nggak boleh minum dari botol plastik air mineral tapi bawa tumbler sendiri.
“Kemudian energi yang digunakan kalau bisa tenaga sollar, dan transformasi digital dalam hal ini transparansi diangkat diwujudkan, pembagian remunerasi royalti diperbaiki lagi,” tututnya.
Sementara itu, Triawan Munaf selaku Co-chairs Music20 (M20) mengungkapkan, musik sebagai salah satu subsektor penting di dunia sangat disadari perusahaan BUMN memegang peranan vital.
“Apalagi dikaitkan presidensi di G20, momentum meneriakkan peran musik yang tidak seragam. Musik sebuah subsektor ekonomi kreatif,” pungkas Triawan. yz