Jakarta, Konsepnews.com – Setelah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19, gelaran event kedokteran estetika International Seminar & Workshop in Aesthetic Medicine (ISWAM) kembali digelar dan berlangsung sukses di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten, tanggal 2-4 Desember 2022.
Ajang I-SWAM ke-13 ini memperkenalkan tren, teknik, dan produk terbaru di bidang kedokteran estetika, anti-penuaan dengan dukungan banyak pakar, pembicara ternama, dan industri farmasi.
Presiden I-SWAM, Teguh Tanuwidjaja mengatakan I-SAM merupakan perhimpunan yang dibentuk untuk mengembangkan tehnologi berbasis penelitian di bidang aesthetic anti aging.
“Organisasi ini lahir dari ide mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang estetika, yang mendorong para dokter seminat di bidang ini berkumpul untuk mengembangkan pengetahuan, teknologi maupun keahlian dalam bidang estetika,” kata Teguh Tanuwidjaja.
Gelaran I-SWAM menjadi scientific event karya anak bangsa Indonesia yang berkembang dimana menjadi event terbesar di Asia Pasifik serta terbesar ketiga di dunia.
“I-SWAM kali ini dihadiri 2.000 pengunjung dengan menampilkan lebih dari 100 booth pameran bahan perawatan dan alat estetika dari dalam dan luar negeri,” sebutnya.
Tujuan event kali ini untuk memberikan update terbaru perkembangan ilmu estetika yang cepat dinamikanya, serta membuat networking antarsejawat estetik dalam negeri dan luar negeri.
Bukan cuma itu saja, event kali ini jadi sarana belajar bersama untuk saling berbagi pengetahuan antar dokter baik di dalam negeri maupun dengan para kolega dari luar negeri.
Selain itu, mempertemukan para penyedia alat dan bahan perawatan estetika baik dari dalam maupun luar negeri untuk mempresentasikan metode terbaru perawatan estetika melalui event estetic exhibition.
Di kesempatan tahun ini, Teguh Tanuwidjaja memperkenalkan 12 aliansi ISAM Internasional dari 12 negara yang dilanjutkan penandatanganan Article of Association ISAM.
Saat ini I-SAM telah mengembangkan jaringan di Malaysia, Singapura, Philipina, Korea Selatan, Taiwan, Italia, Perancis, Jerman, Spanyol, Brazil dan Ekuador yang saat ini dipimpin Indonesia.
Pada awalnya organisasi ini berdiri dengan nama Asosiasi Dokter Estetika Indonesia (Adesti) pada tahun 2006 di Surabaya. Seiring dengan dinamika organisasi, Adesti berubah menjadi Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia (Perdesti) hingga saat ini.
Perdesti atau disebut sebagai Indonesian Society of Aesthetic Medicine (I-SAM) mengembangkan diri bekerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya adalah Ikatan Dokter Indonesia (IDI). yz