JAKARTA, KONSEPNEWS – Kesetaraan gender menjadi perbincangan utama dalam konteks politik saat ini. Gus Riza Sahlan Siroj telah menjadi suara yang mendorong perubahan dalam hal ini, terutama mengenai peran perempuan dalam kepemimpinan.
Gus Riza Sahlan Siroj, seorang pemikir muda, telah mengemukakan pandangan bahwa berdasarkan perspektif Islam, perempuan memiliki potensi untuk menjadi pemimpin, asal memenuhi kriteria tertentu. Dalam pandangannya, ia menafsirkan Surat An-Nisa ayat 34 sebagai bukti bahwa perempuan juga memiliki hak yang setara dalam kepemimpinan.
“Menurut saya, Surat An-Nisa ayat 34 menjelaskan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki potensi menjadi pemimpin, asalkan mereka bijak, tegas, adil, dan pantas untuk memimpin,” kata Gus Riza di Jakarta.
Pandangan ini bukanlah sekadar pandangan pribadi. Gus Riza telah berdiskusi tentang penafsiran ayat Alquran tersebut dengan ulama besar seperti M. Quraish Shihab, yang terkenal dengan Tafsir Al Mishbahnya.
“Saya berdiskusi dengan Prof Qurais Shihab, dan beliau menyatakan bahwa ada ulama yang sependapat dengan pandangan ini,” tambah Gus Riza.
Gus Riza Sahlan Siroj, anak pertama dari KH Sahlan Aidi Siroj, pengasuh Ponpes Gesongan Cirebon, telah menempuh pendidikan tinggi di Universitas Tribakti fakultas tafsir dan Universitas Mahad al Lirboyo fakultas Fiqih Syariah. Ia tidak hanya berbicara, tetapi juga bertindak. Dalam usianya yang masih muda, Gus Riza telah mendirikan lembaga pendidikan seperti pondok pesantren HS Al-Fakkar dan Pesantren Modern Ar Rahman di Kediri, Jawa Timur.
Gus Riza Sahlan Siroj bertekad untuk terus memperjuangkan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan, membuka pintu bagi lebih banyak perempuan untuk berperan aktif dalam kepemimpinan dan masyarakat. yz