JAKARTA, KONSEPNEWS – PT Indofood Sukses Makmur Tbk, melalui divisi Bogasari Flour Mills, terus berkomitmen pada perkembangan pendidikan di Indonesia melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bernama Bogasari Mengajar.
Program ini, yang telah berlangsung lebih dari 20 tahun, mencakup berbagai kegiatan seperti magang industri, kelas praktisi mengajar, penguji kompetensi, dan kunjungan industri, dengan target peserta berupa siswa SMK, SMA, dan mahasiswa perguruan tinggi.
Menjelang perayaan ulang tahun ke-53 pada November mendatang, Bogasari Mengajar mulai merambah wilayah Indonesia Timur dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Pattimura (Unpatti) di Ambon, Provinsi Maluku.
Acara penandatanganan MoU berlangsung pada Selasa sore, 29 Oktober 2024, di Jakarta, dengan durasi kerja sama selama dua tahun.
Franciscus Welirang, Kepala Divisi Bogasari, menyatakan bahwa Unpatti merupakan salah satu kampus terkemuka di Indonesia Timur yang memiliki potensi sumber daya alam yang kaya.
Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara dunia akademik dan industri demi pemberdayaan ekonomi di Maluku.
Sebelum penandatanganan, tim Unpatti melakukan kunjungan industri ke pabrik Bogasari di Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk meninjau potensi jurusan mahasiswa yang akan magang.
Welirang menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menghubungkan materi perkuliahan dengan kebutuhan industri.
Dalam diskusi menjelang penandatanganan, Welirang menekankan potensi tepung terigu sebagai bahan pangan yang dapat dikombinasikan dengan produk pertanian lokal, menciptakan keragaman pangan yang kaya.
Banyak UKM mitra Bogasari yang berhasil mengembangkan produk olahan makanan berbasis tepung terigu dengan bahan lokal, seperti Cake Salakilo di Balikpapan dan Roti Durian Panglima di Samarinda.
“Melalui MoU ini, Unpatti memiliki kesempatan untuk mengembangkan kewirausahaan di sektor makanan di Provinsi Maluku.
Mahasiswa yang magang di Bogasari akan memperoleh pengalaman praktis yang dapat menginspirasi inovasi di dunia usaha,” ujar Welirang.
Rektor Unpatti, Prof. Dr. Fredy Leiwakabessy, sangat mengapresiasi kerja sama ini sebagai langkah pertama dengan industri pangan nasional.
Ia berharap kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan kompetensi dosen dan mahasiswa, tetapi juga mendorong kewirausahaan di lingkungan Unpatti.
“Mahasiswa diharapkan tidak hanya menggali ilmu di industri, tetapi juga kembali dengan gagasan baru untuk diaplikasikan di kampus,” tutup Rektor Unpatti. san/*
