Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Dinilai Tak Akan Kebiri Kedaulatan Rakyat

by

JAKARTA, KONSEPNEWS – Wacana pemilihan kepala daerah oleh DPRD kembali digaungkan oleh Presiden Prabowo Subianto, beberapa waktu lalu di Puncak Acara HUT ke-60 Partai Golkar.

Seketika, wacana tersebut mendapatkan banyak respons positif, baik itu dari kalangan politikus, akademisi hingga kelompok masyarakat sipil.

Salah satu dukungan diungkapkan oleh salah satu tokoh muda dan aktivis keberagaman, Ferdiyansyah, S.Pd. Ia menilai, pemilihan kepala daerah melalui DPRD cukup realistis untuk dilaksanakan.

Selain ongkos politiknya lebih murah, pemilihan kepala daerah lewat DPRD juga tidak menghilangkan esensi kedaulatan rakyat.

“Selama ini kita menilai pemilihan (kepala daerah) lewat DPRD akan mengebiri kedaulatan rakyat, ternyata tidak,” ujarnya pada awak media, Rabu (18/12/2024).

Ia menjelaskan, dalam konteks pemilihan umum yang lebih luas, kedaulatan rakyat telah termanifestasikan melalui pemilihan anggota DPR RI dan DPRD yang dilakukan secara langsung.

Tokoh Muda dan Aktivis Keberagaman, Ferdiyansyah S.Pd

Masyarakat telah memberikan suaranya kepada anggota DPR RI dan DPRD sebagai bentuk perwakilan di parlemen.

Dari sanalah kemudian para anggota DPR dan DPRI itu menjalankan amanat masyarakat untuk memilih kepala daerah.

“Kepala daerah adalah lembaga eksekutif yang menjalankan agenda pemerintahan, maka pemilihan kepala daerah melalui DPRD tak akan menghilangkan esensi kedaulatan rakyat,” paparnya.

Selain itu, ia menegaskan, pemilihan kepala daerah melalui DPRD merupakan wujud nyata implementasi Pancasila, utamanya Sila ke-4.

Dimana dalam sila itu menegaskan adanya proses musyawarah mufakat yang menjadi identitas bangsa Indonesia dan harus diterapkan dalam banyak hal, termasuk memilih kepala daerah.

Selain itu, Ferdiansyah juga menyoroti dampak negatif dari mekanisme pemilihan kepala daerah secara langsung yang selama ini diterapkan di Indonesia.

Menurutnya, pilkada langsung berpotensi memecah belah masyarakat, karena perbedaan pilihan politik, terlebih jika sudah dibumbui dengan SARA.

“Masyarakat jadi terkotak-kotakan, ini membuat potensi gesekan antarkelompok sangat kuat dan bisa melemahkan kekuatan bangsa,” ungkapnya.

Selain rawan gesekan, ia juga menilai, pilkada langsung sangat rawan dimanfaatkan oleh pihak luar (proxy) untuk memecahbelah bangsa.

Dalam pandangannya, hal tersebut di atas sangat berbahaya dan tidak setimpal dengan ongkos politik yang telah dikeluarkan.

Karena itulah, Ferdiyansyah menilai, pemilihan kepala daerah lewat DPRD adalah piliha yang paling aman dan minim risiko demi masa depan Indonesia.

“Wacana pemilihan kepala daerah yang dilontarkan Presiden Prabowo layak kita dukung untuk kelangsungan bangsa Indonesia yang lebih baik,” pungkasnya. yz

No More Posts Available.

No more pages to load.