JAKARTA, KONSEPNEWS – Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menyampaikan apresiasinya terhadap langkah cepat Divisi Propam Polri dalam menangani kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oleh 18 oknum polisi terhadap wisatawan asing di ajang musik internasional, Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024, yang digelar di Jakarta pada 13-15 Desember 2024.
Kasus ini mencuat setelah sejumlah korban melaporkan bahwa mereka dihentikan mendadak untuk menjalani tes urine. Meskipun hasil tes menunjukkan negatif narkoba, mereka tetap diminta menyerahkan uang sebagai imbalan untuk melanjutkan aktivitasnya.
“Kami mendukung Polri dalam upaya memberantas penyalahgunaan narkoba. Namun, tindakan ini harus dilakukan secara profesional. Langkah cepat Propam Polri dalam mengamankan oknum yang terlibat menunjukkan komitmen institusi ini untuk menjaga integritas dan kepercayaan publik,” ujar Bamsoet, Sabtu (21/12/2024).
Bamsoet menegaskan bahwa pemerasan merupakan pelanggaran serius yang tidak hanya merusak nama baik institusi Polri tetapi juga mencederai kepercayaan publik, terutama wisatawan asing. Ia meminta agar kasus ini ditangani secara tuntas dan para pelaku diberikan hukuman yang sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Polri harus memastikan langkah evaluasi sistem pencegahan dan penindakan narkoba berjalan tanpa menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengunjung atau wisatawan. Langkah tegas ini akan menjadi sinyal kuat bahwa pelanggaran hukum oleh aparat tidak akan ditoleransi,” tambahnya.
Bamsoet juga mendorong kolaborasi antara pemerintah, kepolisian, penyelenggara acara, dan masyarakat untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang. Penyelenggara acara diminta berperan aktif dalam pengamanan acara, menyediakan saluran komunikasi yang efektif, serta melibatkan lembaga terkait dalam pemantauan pelaksanaan hukum selama acara berlangsung.
“Festival musik internasional seperti DWP harus menciptakan lingkungan yang aman bagi semua pihak. Dengan dukungan dan sinergi berbagai pihak, industri kreatif Indonesia akan terus berkembang tanpa gangguan yang mencoreng citra positif,” pungkasnya.
Divisi Propam Polri bergerak cepat setelah laporan pemerasan ini menjadi viral di media sosial. Dari hasil penyelidikan, sebanyak 18 oknum polisi dari Polda Metro Jaya, Polrestro Jakarta Pusat, dan Polsek Kemayoran diamankan. Insiden ini terungkap setelah seorang warga Malaysia melaporkan bahwa dirinya diminta menyerahkan uang sebesar Rp 200.000 untuk mendapatkan kembali paspornya yang ditahan oleh oknum polisi.
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, menegaskan bahwa Polri tidak akan memberikan ruang bagi anggota yang mencoreng nama institusi. “Setiap pelanggaran akan ditindak tegas. Polri berkomitmen menjaga integritas dan kepercayaan publik,” ujarnya, Jumat (20/12/2024).
Meski sempat diwarnai insiden, DWP 2024 tetap menjadi ajang yang meriah dan berhasil menarik perhatian penikmat musik dari berbagai negara. Dengan langkah tegas Polri dan perbaikan sistem pengamanan, diharapkan festival-festival internasional di Indonesia dapat terus berjalan dengan aman dan memberikan pengalaman terbaik bagi semua pihak. my