PURWOKERTO, KONSEPNEWS – Teguh Prijono, seorang seniman otodidak asal Purwokerto, menunjukkan bahwa seni bukan hanya soal alat dan media yang mahal, melainkan tentang kreativitas yang tak terbatas.
Sejak kecil, pemilik Galeri Oemah Watoe di Purwokerto ini sudah menunjukkan minatnya pada seni lukis. Ia sering membawa kertas dan pensil kemanapun pergi, bahkan lebih memilih menggambar daripada melakukan aktivitas lain seperti mandi atau pergi ke sekolah.
“Saya punya ritual sendiri, selalu menggambar sebelum melakukan kegiatan apapun,” ujar Teguh, yang kini dikenal sebagai seniman kreatif.
Tanpa pendidikan seni formal, Teguh berhasil mengembangkan kemampuannya secara otodidak.
Ia mampu menciptakan lukisan dengan berbagai media tak lazim, seperti pelepah pisang, rambut, hingga ampas kopi.
Menurutnya, seni tidak harus mahal. “Barang bekas atau limbah pun bisa jadi media karya seni yang bernilai tinggi, asal kita kreatif,” ujar Teguh, saat dihubungi, Sabtu (18/1/2025).
Bahkan, ide-ide untuk karyanya sering muncul secara spontan, misalnya saat ia sedang duduk di warung kopi atau kebun pisang di belakang rumah.
Meskipun awalnya sering mendapat pandangan aneh dari orang-orang sekitar, seperti ketika mengumpulkan pelepah pisang kering untuk karyanya, Teguh tidak pernah menyerah. Ia bahkan menganggapnya sebagai tantangan untuk terus berkarya.
Hasil karya Tege kini mendapat perhatian luas, bahkan tidak hanya di Indonesia, tetapi juga dari luar negeri, termasuk dari seorang wanita asal Perancis yang tertarik padanya setelah melihat karyanya di media sosial.
Teguh membuktikan bahwa dengan semangat dan kreativitas, seseorang bisa mengubah apa yang dianggap sampah menjadi karya seni yang bernilai tinggi. san/*