Oleh: Ferdian Kebe
JAKARTA – Sebagai upaya mendukung kedaulatan pangan, PT Pupuk Indonesia berkonsentrasi melakukan beragam upaya agar pasokan pupuk subsidi sampai ke tangan petani.
Mulai dari mengandeng para pihak agar proses penyaluran pupuk berjalan dengan lancar, hingga mencegah beragam penyimpangan baik dari sisi permainan mafia, oplosan hingga penimbunan pupuk.
Tentu upaya ini menjadi bagian dari tanggung jawab Pupuk Indonesia mewujudkan indonesia berdaulat pangan
Di tengah konsentrasi menyalurkan pupuk subsidi, pemberantasan mafia pupuk serta memastikan pupun tepat sasaran, ada saja pihak-pihak kontra dengan beragam upaya yang dilakukan persero.
Alasannya beragam, bisa karena merasa dirugikan atau memang tidak suka jika pemerintah berhasil mensejahterakan para petani lewat pupuk bersubsidi.
Hal itu lantas melahirkan serangan demi serangan untuk membuyarkan strategi Pupuk Indonesia untuk mewujudkan kedaulatan pangan.
Ditambah lagi munculnya pemberitaan negatif hingga aksi demonstrasi yang dilakukan sekelompok orang.
Semua tantangan itu muncul bersamaan dengan semakin meningkatnya upaya Pupuk Indonesia penyaluran pupuk subsidi.
Terkait hal itu, kami melihat adanya upaya sistematis, terstruktur dan massif yang dilakukan sejumlah pihak.
Mulai dari aksi unjuk rasa yang mengatasnamakan pihak-pihak tertentu, hingga pembentukkan opini publik di media massa.
Menurut kami, semua itu bertujuan memberikan stigma buruk pada PT Pupuk Indinesia sehingga terjadi perubahan di jajaran direksi.
Lebih jauh lagi, kami melihat ini adalah bagian dari upaya untuk menggagalkan program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto
Dan untuk menjawab tantangan tersebut, menurut kami, sebaiknya para fungsionaris baik BOC maupun BOD tidak terpengaruh dengan semua upaya tersebut.
Jajaran direksi harus tetap fokus dan berkonsentrasi dengan tujuan utama, yakni mewujudkan daulat pangan melalui distribusi pupuk subsidi.
Hal ini menjadi penting agar masyarakat, khususnya para petani, mendapatkan pupuk subsidi secara tepat sasaran dan tepat guna. ***