JAKARTA, KONSEPNEWS – Ketergantungan obat dan kecanduan obat adalah dua kondisi yang sering kali membingungkan masyarakat. Dokter Devina dari Rumah Sakit Premier Jatinegara menjelaskan perbedaannya secara rinci.
Menurutnya, ketergantungan obat merupakan kondisi fisik tubuh yang telah beradaptasi dengan kehadiran obat. “Jika seseorang yang ketergantungan obat berhenti mengonsumsi obat secara tiba-tiba, tubuh akan mengalami gejala putus obat atau withdrawal yang bisa diprediksi dan terukur,” ujar Dokter Devina.
Ia memberikan contoh gejala ringan seperti sakit kepala dan mudah tersinggung pada pengguna kafein. Namun, pada obat tertentu seperti benzodiazepine, gejala putus obat bisa lebih berat, termasuk berkeringat, peningkatan denyut jantung, hingga halusinasi.
Sementara itu, kecanduan obat diungkapkan sebagai penyakit otak kronis yang disebabkan oleh gabungan faktor genetik, lingkungan sosial, dan pengalaman hidup. “Kecanduan adalah penggunaan obat secara kompulsif yang sulit dihentikan, meskipun sudah menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan dan kehidupan,” ujar Dokter Devina.
Pencegahan dan Edukasi
Untuk mencegah ketergantungan obat, Dokter Devina menyarankan beberapa langkah, antara lain mencari cara sehat untuk mengatasi stres, menjalani terapi atau konseling jika mengalami pasang surut emosi yang sulit diatasi, menjaga gaya hidup yang membuat bahagia, memiliki hobi atau aktivitas yang disukai, serta waspada terhadap riwayat kecanduan obat dalam keluarga karena faktor genetik juga berperan.
Pemahaman yang benar tentang ketergantungan dan kecanduan obat sangat penting agar masyarakat dapat menghindari risiko dan mendapatkan penanganan yang tepat jika mengalami masalah tersebut. Edukasi dan pencegahan sejak dini menjadi kunci utama dalam menangani persoalan ini. nsp
