Jakarta, Konsepnews.com – Indonesia Police Watch (IPW) menerima undangan ke dua dari Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI usai undangan pertama di batalkan IPW karena insiden penolakan masuk melalui pintu depan gedung Nusantara 1 DPR RI.
“IPW sudah menerima undangan ke 2 untuk hadir dlm sidang MKD tanggal 27 sept 2022 besok hari Selasa,” kata ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam siaran persnya, Senin (26/9/2022).
Sugeng memastikan dirinya akan memenuhi undangan tersebut untuk memberikan keterangan sebagai saksi terkait laporan adanya dugaan pelanggaran kode etik terhadap anggota dewan.
“Saya pastikan sbg ketua IPW akan hadir memenuhi undangan MKD DPR.RI. undangan DPR RI untuk memberikan keterangan di MKD harus dihormati. Salam IPW ,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua IPW mendapatkan perlakuan diskriminasi dari pengamanan dalam (Pamdal) Gedung DPR RI. Sugeng saat itu dilarang masuk melalui pintu depan.
“Kami (IPW) balik kanan krn masuk dari depan diusir oleh pamdal. Ini diskriminasi, Kami menolak diskriminaai. Yg boleh masuk hanya anggota dewan dari pintu depan ,” katanya.
Sugeng menjelaskan, kehadirannya atas permintaan dan undangan dari staf MKD DPR RI pada Jumat (23/9) melalui pesan singkat.
“Selamat siang Bapak, izin menginformasikan bahwa MKD berencana akan memgundang Bapak/IPW sebagai saksi pada hari Senin 26 Sep 2022 pk 11.00 WIB bertempat di Ruang Sidang MKD Gedung Nusantara I lantai 1 surat undangan kami susulkan dlm proses. terima kasih,” kata staf MKD melalui pesan singkat , Senin (26/9).
Sebelum masuk ke Gedung DPR, Sugeng menyebut telah menunjukkan surat undangan dari DPR RI yang ditandatangani oleh Wakil Ketua DPR RI/Korkesra A. Muhaimin Iskandar.
Namun ia tetap tidak diperkenankan untuk masuk melalui pintu depan gedung DPR RI dengan alasan perintah pimpinan.
Atas kejadian tersebut, Wakil Ketua MKD DPR Habiburrokhman meminta maaf kepada Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso atas ketidaknyamanannya.
“Kami atas nama MKD DPR mohon maaf kepada Pak Sugeng Teguh Santosa atas ketidaknyamanan yang terjadi hari ini,” kata Habiburrokhman dalam keterangannya, Senin (26/9).
Habib mengaku telah melayangkan teguran keras kepada petugas pengamanan yang dimaksud. Ia mengakui insiden tersebut merupakan kekeliruan.
Habib menyebut DPR adalah rumah rakyat. Karenanya, semua tamu mestinya mendapat penghormatan.
“Kami juga telah menegur keras Pamdal yang tadi bertugas. Prinsipnya kita harus memperlakukan tamu dengan hormat,” katanya. Zan