Anggota DPR RI Harap Intervensi Negara untuk Menekan Harga Obat

by

JAKARTA, KONSEPNEWS – Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Muchamad Nabil Haroen, mengemukakan pentingnya reformasi tata kelola obat sebagai langkah utama untuk menekan harga obat yang tinggi di Indonesia.

Menurut Nabil, harga obat di Indonesia lebih mahal dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia. Hal ini, menurutnya, memerlukan intervensi negara melalui berbagai langkah strategis. “Untuk menekan mahalnya harga obat, intervensi negara sangat diperlukan. Beberapa langkah yang dapat diambil, antara lain, meningkatkan transparansi dan efisiensi tata kelola,” ujar Nabil dalam keterangan resminya, baru-baru ini.

Nabil mengusulkan perbaikan sistem distribusi dan pengadaan obat dengan mengurangi jalur birokrasi yang tidak perlu serta memastikan transparansi dalam setiap proses. Selain itu, dia juga menekankan perlunya regulasi ketat terkait harga obat serta pengawasan agar tidak ada pihak yang mengambil keuntungan berlebihan.

Dalam rangka mendukung langkah-langkah ini, Nabil menyarankan peran aktif pemerintah melalui pemberian subsidi atau insentif bagi produsen obat dalam negeri. “Penguatan peran pemerintah dalam mengatur dan mengawasi harga obat di pasaran sangat diperlukan,” tambahnya.

Kolaborasi antara kementerian dan lembaga juga dinilai penting oleh Nabil untuk menyusun kebijakan yang komprehensif dan terintegrasi. Dia menyebutkan bahwa kerjasama antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan, dan lembaga terkait adalah kunci untuk menyelesaikan masalah ini.

Nabil juga menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi untuk memantau dan mengelola distribusi obat secara lebih efisien dan transparan. Ia menyebut bahwa dalam dua minggu ke depan akan diadakan rapat lanjutan untuk membahas hasil kajian mendalam dari berbagai kementerian dan lembaga terkait, dengan harapan lahirnya kebijakan konkret dan efektif untuk menurunkan harga obat di Indonesia.

Tiga faktor utama penyebab mahalnya harga obat di Indonesia, menurut Nabil, adalah inefisiensi tata kelola perdagangan sektor kesehatan, biaya tambahan dari proses tata kelola yang kurang transparan, serta perbedaan kebijakan harga dan regulasi dengan negara tetangga. “Kami di DPR RI siap mendukung langkah-langkah yang akan diambil pemerintah untuk memastikan harga obat lebih terjangkau bagi masyarakat,” tegas Nabil Haroen.

Dengan reformasi tata kelola yang diusulkan ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat menikmati harga obat yang lebih terjangkau, seiring dengan peningkatan efisiensi dan transparansi dalam distribusi obat. yz

No More Posts Available.

No more pages to load.