JAKARTA, KONSEPNEWS – Wakil Komandan Korps Marinir (Wadan Kormar) Brigadir Jenderal TNI (Mar) Muhammad Nadir, M.Tr.Opsla. turut menghadiri rapat penting yang diselenggarakan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) di Gedung Nusantara 1, Komplek Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, kemarin.
Rapat tersebut membahas pembahasan implementasi program Makan Bergizi Gratis yang merupakan inisiatif nasional untuk memastikan setiap anak sekolah mendapatkan akses makanan bergizi, aman, dan tepat waktu.
Rapat yang dipimpin oleh Mayjen TNI (Purn) Dadang Hendryudha, Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan Badan Gizi Nasional, juga dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dari Mabes TNI, Mabes Angkatan, Polri, serta para pejabat dari Badan Gizi Nasional.
Kegiatan ini bertujuan untuk mempercepat implementasi program yang sudah direncanakan dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, TNI/Polri, dan mitra sektor swasta.
Salah satu fokus utama dalam rapat tersebut adalah kesiapan operasional unit pelayanan yang akan mendukung distribusi makanan bergizi secara gratis. Program ini juga melibatkan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), yang mana sebanyak 1.937 sarjana kini sedang dilatih untuk menjadi kader aktif dalam mendukung program ini.
Mereka akan bertanggung jawab memastikan kebutuhan gizi yang tepat dan terjangkau bagi anak-anak sekolah. Setiap kelompok SPPI terdiri dari manajer, akuntan, dan ahli gizi yang akan bekerja secara langsung di lapangan.
Brigjen TNI Muhammad Nadir dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa Korps Marinir siap mendukung program nasional ini dengan loyalitas tinggi. “Korps Marinir siap melaksanakan perintah sesuai arahan dari Mabes Angkatan, khususnya dalam kegiatan Spotmar. Kami siap membantu percepatan pelayanan program Makan Bergizi Gratis ini demi kepentingan masyarakat, khususnya generasi penerus bangsa,” ujar Wadan Kormar.
Program Makan Bergizi Gratis ini menjadi langkah penting dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak di Indonesia, dengan tujuan mengurangi masalah kekurangan gizi yang masih menjadi tantangan besar di berbagai daerah.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas, tidak hanya pada kesehatan anak-anak, tetapi juga pada peningkatan pendidikan dan kualitas hidup mereka secara keseluruhan. san/*