Bersama GPPPI, ASPEDI Gelar Simulasi Pernikahan sebagai Acuan di Era New Normal

by

Konsepnews, Jakarta – Upaya strategis untuk menghidupkan kembali gelaran pernikahan di Tanah Air yang mati suri akibat pandemi akhir-akhir ini terus dilakukan semua stakeholder yang terkait. Salah satunya adalah Asosiasi Pengusaha Jasa Dekorasi Indonesia (ASPEDI).

Stakeholder yang bergerak di jasa penyedia dekorasi pesta pernikahan ini berkolaborasi dengan sejumlah stakeholder lain yang tergabung dalam Gabungan Perkumpulan Penyelenggara Pernikahan Indonesia (GPPI), menggelar Simulasi Pelaksanaan Protokol Kesehatan Dalam Acara Pernikahan.

“Ini ikhtiar pamungkas dari kita, semoga ini bisa menjadi referensi bagi Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengeluarkan izin acara pernikahan,” kata Ketua ASPEDI DKI Jakarta, Warsono di sela-sela acara, Selasa (7/7).

Dalam kegiatan simulasi tersebut, semua stakeholder yang tergabung di GPPI mencoba menunjukkan dan memberikan prosedur tetap (protap) yang mengikuti protokol kesehatan sebagai acuan bagi penyelenggaraan pernikahan.

“Sampai saat ini izin belum keluar. Di era new normal ini kita masih menunggu keputusan pemerintah,” ujar Warsono lagi.
Ia tak menyangkal jika banyak pasangan yang berniat menikah di tahun ini mengurungkan niat menggelar resepsi pernikahannya.

“Banyak orang yang akhirnya mengalihkan pesta dengan hanya acara akad nikah di rumah saja, yang hanya dihadiri maksimal 30 orang,” kata Warsono yang didampingi Sekjen DPP ASPEDI, Dhani Firmantara.

Menurutnya, tentu ini sangat mempengaruhi semua pihak yang bergerak di industri pernikahan seperti vendor dekorasi, katering, jasa foto dan video, penyewaan gedung dan sejumlah vendor lain yang terkait dengan industri jasa pernikahan.

Ketua Umum GPPI, Gandy Pratama menambahkan, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dalam penyelenggaraan pernikahan, keamanan serta kenyamanan tamu dan penyelenggara resepsi pernikahan sangat terjamin.

“Jadi lebih aman daripada datang ke mal atau pasar karena protokol kesehatan dijalankan dan tamunya terdaftar,” kata Gandy.

Di dalam simulasi tersebut diperlihatkan berbagai acuan protokol kesehatan untuk acara pemikahan di era the new normal, misalnya lay out ruangan yang hanya diisi 50 persen kapasitas ruangan, penyiapan ruang tunggu untuk mengatur alur tamu di dalam ruang utama, panggung pelaminan berundak untuk prosesi salaman dan foto secara physical distancing.

Di samping itu pula, pada saat tamu datang ke venue harus melalui proses pengecekan suhu, mencuci tangan dan menggunakan sanitizer. Dari sisi penyajian makanan pun, petugas katering harus menggunakan sarung tangan, masker dan face shield. Makanan pun juga disajikan dengan cara dilayani oleh petugas katering. yn

No More Posts Available.

No more pages to load.