KOTA TANGERANG, KONSEPNEWS – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus berupaya meningkatkan fasilitas, layanan, dan program yang dapat mendukung keterampilan serta kemandirian penyandang disabilitas di wilayahnya.
Salah satu upaya tersebut terwujud melalui kolaborasi antara Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang dengan Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum (YAKKUM) dan Yayasan Difabel Mandiri Indonesia (YDMI).
Kolaborasi ini diwujudkan dalam bentuk lokakarya desain program dignity yang digelar di Ruang Rapat Bappeda, Puspem Kota Tangerang.
Sekretaris Bappeda Kota Tangerang, Widi Hastuti, mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, yang terlibat dalam diskusi mengenai program-program inklusi disabilitas yang sudah diterapkan dan yang akan dijalankan di Kota Tangerang.
Widi menjelaskan, Bappeda akan memperkuat kebijakan dan memastikan bahwa program dignity dapat dijalankan dengan baik di Kota Tangerang.
“Program dignity bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian penyandang disabilitas. Dalam pertemuan ini, dilakukan diskusi dua arah untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan oleh teman-teman difabel, melalui YAKKUM dan YDMI. Nantinya, setiap OPD akan merancang dan merealisasikan program sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing,” kata Widi.
Ia juga menambahkan bahwa sejumlah OPD mempresentasikan program-program dan fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh penyandang disabilitas, seperti sekolah inklusi, job fair disabilitas, serta berbagai fasilitas lainnya.
Widi berharap, hasil dari diskusi ini dapat memaksimalkan layanan dan fasilitas bagi penyandang disabilitas di Kota Tangerang, sehingga kebutuhan mereka dapat terpenuhi dengan lebih baik ke depannya.
Project Manager dari Pusat Rehabilitasi YAKKUM, Ranie Ayu Hapsari, mengungkapkan alasan memilih Kota Tangerang untuk melaksanakan desain program dignity.
Menurutnya, Kota Tangerang merupakan salah satu kota yang peduli terhadap peningkatan inklusi, khususnya dalam dunia kerja dan penyediaan fasilitas bagi penyandang disabilitas.
“Layanan aksesibilitas, ketenagakerjaan, kewirausahaan, hingga hak politik harus dipenuhi secara setara untuk penyandang disabilitas. Saya melihat, Kota Tangerang sudah cukup baik dalam hal ini. Namun, kita harus terus bekerja sama untuk melengkapi segala aspek yang dibutuhkan, sehingga semua hak penyandang disabilitas dapat terpenuhi dengan maksimal,” ungkap Ranie.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan Kota Tangerang dapat terus menjadi kota yang inklusif dan menyediakan layanan yang dapat meningkatkan kualitas hidup serta kesejahteraan penyandang disabilitas, terutama dalam bidang keterampilan, kemandirian, dan kesempatan berpartisipasi dalam berbagai sektor kehidupan. san/*