Jelang Hari Film Nasional, Nama Usmar Ismail Kembali Didorong Jadi Pahlawan Nasional

by

Konsepnews.com, Jakarta – Menjelang Hari Film Nasional yang jatuh setiap tanggal 30 Maret, Direktorat Musik, Film dan Media Baru Kemendikbud menggelar webinar bersama komunitas DFI (Demi Film Indonesia), Rabu (17/3/21). Webinar ini juga sekaligus digelar untuk menyongsong 100 Tahun Usmar Ismail yang dikenal sebagai bapak perfilman nasional.  

Sejumlah artis film wanita senior ikut berpartisipasi dalam webinar, seperti Widyawati, Alice Ishak, Lenny Marlina dan Ninik L Karim ikut dalam bincang-bincang sebagai narasumber. Tak ketinggalan pula pengamat film nasional dan jurnalis senior Yan Widjaya.

Para senior film tersebut menceritakan pengalaman mereka saat bersama almarhum Usmar Ismail semasa berkecimpung di ranah film.

Semua artis senior yang hadir semuanya pernah ditangani oleh Usmar Ismail secara langsung semasa hidupnya. Hanya Ninik L Karim yang tak pernah ditangani langsung oleh Usmar Ismail. Meski begitu, ia juga ikut merasakan spirit sang legenda tersebut lewat tangan Teguh Karya.

Kapokja Perizinan dan Pengendalian Perfilman Kemendikbud RI, Yusmawati, mewakili Direktorat Musik, Film dan Media Baru menyatakan, pihaknya akan terus ikut mendorong pemerintah agar sesegera mungkin mensahkan dan mengangkat Usmar Ismail sebagai Pahlawan Nasional.

“Sampai hari ini pihak kemendikbud masih terus mengajukan usul kepada lembaga terkait agar nama Usmar Ismail dimasukkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional. Karena kiprahnya di dunia film sudah tidak perlu diragukan lagi,” ujar Yusmawati.

Adanya usulan tersebut tentu saja diamini oleh sejumlah aktris senior Tanah Air. Ninik L Karim yang dikenal juga sebagai Dosen di UI mengungkap fakta bahwa hanya dunia film saja yang belum memiliki pahlawan nasional.

Padahal, menurutnya, Usmar Ismail sudah memberikan semua hidupnya untuk dunia film hingga film nasional bisa seperti sekarang ini,” papar Niniek L Karim.

Ia pun membuktikan bahwa memang banyak tokoh yang telah berjasa di dunia film Tanah Air, sebut saja seperti Djadug Djajakusuma, Djamaludin Malik, Soeryo Soemanto, dan lain lain. Namun, ia mengungkapkan bahwa dengan film pertamanya “Darah dan Doa”, menjadi tonggak pertama Film yang sepenuhnya dikerjakan oleh orang Indonesia. yz

No More Posts Available.

No more pages to load.