Diputus Bebas Zam Masih Ditahan, Ketua IPW Mendesak Jaksa Agung Burhanudin Menegur Jajarannya

by

JAKARTA KONSEPNEWS – Advokat Sugeng Teguh Santoso yang juga menjabat ketua Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Jaksa Agung Burhanudin menegur Kajati Kalimantan Timur Habry Setiyono dan Kajari Balikpapan Slamet Riyanto yang lambat melaksanakan eksekusi putusan perkara pidana No 242 /pid /PT. SMR tanggal 11 januari 2024 yang amarnya salah satunya isinya memerintahkan mengeluarkan Terdakwa H. Zainal Muttaqin (Zam) dari Rutan Balikpapan.

“Keterlambatan eksekusi putusan tersebut adalah pelanggaran HAM bagi H. Zainal Muttaqin yang dalam putusan pidana tersebut juga dinyatakan direhabilitasi nama baiknya,” kata Sugeng dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu (13/1/2024).

Sugeng mengatakan, sebelum diputus lepas dari tuntutan hukum (onslag vanrecht vervolging), Zainal dituntut 4 tahun 6 bulan oleh JPU dalam persidangan di PN BALIK PAPAN dalam perkara pidana  No.481/Pid.B/2023/Pn.Bpp yang kemudian diputus terbukti bersalah dan dipidana selama 18 bulan oleh majelis Hakim. Yang atas putusan tersebut Zainal Muttaqin mengajukan Banding.

“H. Zainal Muttaqin adalah mantan direksi PT jawa pos yang telah mengabdi di jawa pos dan telah membangun jaringan media jawa pos selama kurang lebih 28 Tahun di bawah kepemimpinan Dahlan Iskan, akan tetapi menjelang hari tuanya dikriminalisasi oleh PT DM yang semula mayoritas sahamnya dimiliki oleh DAHLAN ISKAN . Pengabdian yang panjang dibalas dengan kriminalisasi,” bebernya.

Sebagai Advokat dari Zainal Muttaqin, Sugeng Teguh Santoso mengingatkan bahwa keterlambatan pengeluaran 1 hari pun bagi Zainal akan menimbulkan kerugian immaterial karena terhambatnya kebebasan. 

“Sebagai subyek hukum merdeka yang telah dinyatakan lepas dari tuntutan hukum (onslag vanrecht vervolging) sebagimana putusan majelis hakim No 242 /pid /PT .SMR tanggal 11 januari 2024,” ujarnya.

Sugeng menjelaskan, perkara Zainal Muttaqin bermula ketika ia dituduh menggelapkan sertifikat tanah atas nama dirinya sendiri yang dikuasai oleh Zainal Muttaqin dan tidak pernah dialihkan kepada pihak ketiga lainnya . 

“Tuduhan yang sangat tidak logis.  Tuduhan tersebut dilontarkan oleh Dirut PT Duta Manuntung sdr. Ivan Firdaus yang diduga diperintah oleh pemegang saham PT. Duta Manuntung,” ungkapnya.

Atas tuduhan yang telah dinyatakan tidak benar ini dengan putusan lepas dari segala tuntutan hukum tersebut,  Sugeng me-reserve hak kliennya untuk mengajukan tuntutan dan akan mengajukan tuntutan hukum baik melalui proses Pidana terhadap Direksi PT Duta Manuntung dan semua pihak yang telah mengkriminalisasi nya serta tuntutan ganti kerugian, untuk memulihkan kerugian material dan immaterial yang dialaminya .

“Selain itu dalam proses pidana di pengadilan telah ditemukan juga adanya fakta surat palsu yang dibuat dan digunakan sebagai salah satu alat bukti surat oleh pimpinan RUPS PT DM pada tanggal 13 Maret 2020 yang mana atas dugaan pemalsuan tersebut telah diadukan ke Polda Kaltim yang saat ini dalam proses penyelidikan,” papar Sugeng.

Sugeng Teguh Santoso juga mengapresiasi putusan majelis hakim Pengadilan Tinggi Samarinda dalam perkara No 242 /pid /PT .SMR tanggal 11 januari 2024 yang telah memberikan  keadilan bagi Zainal Muttaqin yang telah dikriminalisasi oleh PT Duta Manuntung dan telah mengalami penahanan selama 146 hari. 

“Atas semua pelanggaran hak dan kebebasan dirinya H. Zainal Muttaqin mempertimbangkan mengajukan gugatan hukum,” pungkasnya. Zan

No More Posts Available.

No more pages to load.