Jadi Biang Kemacetan, 27 Jalur Putar Balik Di Jakarta Rencananya Ditutup Permanen

by
(Ilustrasi) Jalur Putar Balik Yang Ada Di Jakarta

Jakarta, Konsepnews.com – Kesemerawutan lalu lintas yang terjadi di wilayah DKI Jakarta memang menjadi permasalahan yang paling krusial dan perlu ditangani lebih jauh.

Terlebih pasca Pandemi Covid-19, aktivitas di wilayah Jakarta kini mulai menggeliat ditambah dengan makin banyaknya kendaraan baru baik itu kendaraan roda dua maupun roda empat yang beroperasi di Jakarta, bahkan berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI Jakarta, peningkatan indeks kemacetan di Jakarta pasca Pandemi kini naik 46 persen.

Kondisi ini diperparah dengan banyaknya putaran balik kendaraan yang memperparah kondisi di Jakarta. Hal tersebut yang membuat Dishub DKI Jakarta berencana akan menutup 27 putaran balik yang ada di Jakarta untuk mengatasi kemacetan.

“Kita akan tutup 27 jalur putar balik yang ada di Jakarta secara bertahap di semester satu tahun 2023 dan akan di uji cobakan selama tiga bulan kedepan,” ujar Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo pada media, Sabtu (11/2/2023).

Ditambahkannya, pemilihan 27 jalur putar balik ini akan juga dikoordinasikan bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

“Kita pastinya akan koordinasikan dengan Direktorat Lalu Lintas dan juga Pemerintah Kota di wilayah yang jalur putar baliknya di tutup untuk kemudian nantinya dicarikan solusi bagaimana mengatasinya,” tambahnya.

Sementara itu Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Kombes Latief Usman rencana penutupan lajur putar balik yang ada di Jakarta sudah melalui kajian, evaluasi dan masukan dari Pemprov DKI Jakarta.

“Oleh karena itu, Pemprov DKI melakukan beberapa penutupan setelah dievaluasi u-turn itulah yang menjadi penyebab terhambatnya arus lalu lintas sehingga perlu ditutup. Ini terutama jalur arteri protokol, seperti Jalan Daan Mogot, Antasari, Pasar Minggu, Rasuna Said,” terang Latif.

Latif menjelaskan berdasarkan data, pasca pandemi Covid-19, rata-rata perjalanan di Jakarta mencapai 22 juta pegerakan baik itu data berangkat, pulang kerja pegawai dan aktivitas tambahan lainnya.

“Indeks kemacetannya sudah mencapai 53 persen, indeks 40 persen saja sudah termasuk dalam kategori tidak nyaman berkendara ini 53 persen, sehingga perlu ada terobosan untuk mengurangi kemacetan salah satunya penutupan jalur putar balik itu,” tandasnya.

Berikut 27 jalur yang berencana di tutup permanen di wilayah Jakarta untuk mengurangi kemacetan.

Jakarta Pusat : Jalan Garuda (Wuling Motor), Jalan Palmerah Utara (Apotek Bundaran Slipi), Jalan Sukarjo Wiryopranoto (BNI Sawah Besar), dan Jalan Pejompongan (Menara BNI).

Jakarta Selatan : Jalan Raya Pasar Minggu (Perumahan Sat Brimobda), Jalan Pakubuowo VI (Jalan Martimbang II), Jalan Raya Pasar Minggu (Halte H Samali), Jalan RC Veteran Raya (Pom Bensin Pertamina), Jalan Raya Ciledug (Bank Mega & BSI), dan Jalan Pangeran Antasari (Simpang H Naim II dan H Naim III).

Jakarta Utara : Jalan Danau Sunter Utara Indomaret Danau Sunter Utara 33, Jalan Mitra Bahari Apartemen Mitra Bahari, dan Jalan Yos Sudarso (On Ramp Masuk Tol Sunter).

Jakarta Timur : Jalan Raya Bekasi (Halte Ujung Menteng), Jalan I Gusti Ngurah Rai (Halte Cipinang), Jalan DI Panjaitan (Kecamatan Jatinegara), Jalan DI Panjaitan (Pos Pemadam), Simpang Jalan Kapin Raya, dan Jalan Kayu Putih Raya (Simpang Pulo Nangka Timur).

Jakarta Barat : Jalan Daan Mogot (Casa Jardin), Jalan Daan Mogot (Victoria Residence), Jalan Palmerah Utara (Regina Pacis), Jalan Palmerah Utara (Playfield Court), Jalan Kembangan Raya (Neo Hotel), Jalan Kembangan Raya (sebelum TL), Jalan Outer Ring Road (Pos Polisi), dan Jalan KH Moh Mansyur (TL Jembatan Lima Roxy). fs

No More Posts Available.

No more pages to load.