Kunjungan Bersejarah Paus Fransiskus di GBK Dihadiri 87.000 Umat Katolik

by

JAKARTA, KONSEPNEWS – Kunjungan Paus Fransiskus ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Kamis (5/9/2024), bukan hanya menjadi momen keagamaan bagi sekitar 87.000 umat Katolik yang hadir. Lebih dari itu, kehadiran pemimpin tertinggi Gereja Katolik dan Kepala Negara Vatikan tersebut menggambarkan pentingnya dialog antarbudaya dan semangat toleransi di Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.

Paus Fransiskus tiba di GBK sekitar pukul 16.15 WIB dan disambut langsung oleh Presiden Joko Widodo beserta jajaran pemerintah. Kedatangan ini menjadi simbol kuat dari harmonisasi antarumat beragama, di mana pemimpin dari salah satu agama besar dunia disambut dengan penuh kehormatan di Indonesia.

Sebagai bentuk pendekatan yang unik, Paus Fransiskus menyapa umat yang hadir dengan menggunakan mobil Maung MV3 produksi PT Pindad, yang dimodifikasi secara khusus untuk kebutuhan Paus.

Kendaraan ini bukan hanya simbol kolaborasi Indonesia-Vatikan, tetapi juga mencerminkan adaptasi teknologi lokal dalam mendukung perhelatan internasional.

Di tengah antusiasme umat yang menyanyikan “Viva il Papa, Viva Papa Francisco” dan lagu-lagu seperti Kristus Jaya serta Ave Maria, suasana kebersamaan tercipta. Ini menunjukkan bahwa keberagaman agama tidak menjadi penghalang untuk saling menghormati dan bekerja sama.

Dalam kunjungan apostolik yang berlangsung dari 3 hingga 13 September 2024 ini, Paus Fransiskus juga akan melawat ke Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura. Dengan durasi 11 hari, perjalanan ini tercatat sebagai yang terpanjang dalam masa kepemimpinan Paus yang kini berusia 87 tahun.

Kehadiran Paus Fransiskus di Indonesia, yang merupakan kali ketiga bagi seorang Paus, memiliki arti penting dalam sejarah hubungan kedua negara.

Sejak kunjungan Paus Paulus VI pada 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada 1989, hubungan bilateral antara Indonesia dan Vatikan terus berkembang, mencerminkan semangat kerja sama lintas keagamaan dan budaya yang semakin erat.

Melalui momen ini, Indonesia kembali menegaskan dirinya sebagai negara yang menjunjung tinggi pluralisme dan toleransi, di mana setiap perbedaan dapat disatukan dalam keharmonisan.

Kunjungan Paus Fransiskus tidak hanya menjadi momentum keagamaan, tetapi juga menjadi cerminan dari visi global akan perdamaian dan persatuan umat manusia. yz

No More Posts Available.

No more pages to load.