Lembaga Survei KedaiKOPI Menggelar Diskusi Publik Bertajuk Giat Berbagi di Kala Pandemi

by

Konsepnews.com, Jakarta, – Lembaga Survei KedaiKOPI dan Filantropi Indonesia menggelar soft-launching Survei Outlook Filantropi 2022 dalam diskusi publik daring bertajuk “Giat Berbagi di Kala Pandemi” yang disiarkan melalui virtual di Jakarta, Sabtu (28/5).

Diskusi tersebut diikuti oleh Deputi BAZNAS RI, Moh. Arifin Purwakananta, Ketua Badan Pengurus Filantropi Indonesia, Rizal Algamar, Direktur Eksekutif Filantropi Indonesia, Gusman Yahya, serta Pengamatan ekonomi dan dosen ekonomi UI, Ninasapti Triaswati dengan moderator ChaCha Anisa.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo mengatakan, Tren penyaluran dana filantropi di Indonesia dalam tiga tahun ke belakang menunjukan kenaikan.

“Kenaikan terbesar justru terjadi di awal pandemi COVID-19 dengan total kenaikan penyaluran bantuan adalah sebesar 23,05%,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (28/5/2022).

Kunto menjelaskan, bahwa pemaparan ini adalah bagian dari Outlook Filantropi 2022 yang akan diluncurkan bersamaan dalam acara pembukaan Festival Filantropi Indonesia atau FIFest 2022, pada tanggal 13 Juni 2022 mendatang.

Dengan temuan surveinya, ia menggarisbawahi bahwa filantropi agama adalah jenis filantropi yang kontribusinya paling besar dalam penyaluran dana filantropi di Indonesia.

”Filantropi agama menyalurkan lebih dari 80% dari total penyaluran dana filantropi di tahun 2020, disusul oleh filantropi perusahaan”, tutur Kunto.

Kunto menambahkan bahwa penyaluran dana oleh filantropi perusahaan naik paling drastis di tahun 2020 sebesar 41% dari tahun 2019.

“Pandemi COVID-19 membuat warga dan perusahaan di Indonesia semakin giat berbagi dengan sesama,” ujarnya.

Sebagai survei pertama yang melihat perkembangan filantropi di Indonesia, survei ini mencatat bahwa pandemi COVID-19 mengakselerasi penerima manfaat kegiatan filantropi.

“Tercatat, pertumbuhan penerima manfaat sebesar 42,15% dari 27,42 juta jiwa di tahun 2019 menjadi 38,71 juta jiwa di tahun 2020,” kata Kunto.

“Kegiatan filantropi di Indonesia telah menjangkau 91,6 juta jiwa dari tahun 2018-2020 yang merupakan pencapaian yang patut diapresiasi,” paparnya.

Menurutnya, Filantropi agama sekali lagi menjadi kontributor terbesar dalam penerima manfaat disusul oleh filantropi perusahaan. Pandemi COVID-19 mendorong inovasi dalam penggalangan dana untuk kegiatan filantropi dengan pemanfaatan teknologi digital.

“Terdapat 55,3% organisasi filantropi yang menggunakan teknologi digital dalam penggalangan dana,” kata Kunto.

“Teknologi digital yang paling banyak dimanfaatkan adalah media sosial dan situs web organisasi,” jelasnya.

Kunto menyatakan hasil surveinya. Pendorong pemanfaatan teknologi digital menurut organisasi filantropi adalah kemudahan untuk meningkatkan keterlibatan publik dan kemampuan untuk membuat data donatur untuk pemetaan dan jejaring pendanaan.

“Di lain sisi penggunaan teknologi digital juga menyisakan tantangan yaitu potongan bagi platform crowdfunding, periode penggalangan dana yang terbatas, dan isu yang sangat fokus pada charity,” katanya.

Lembaga Survei KedaiKOPI, Ketua Badan Pengurus Filantropi Indonesia, Rizal Algamar menambahkan, bahwa latar belakang kajian Outlook Filantropi 2022 diharapkan dapat menggambarkan perkembangan filantropi selama tiga tahun terakhir (2018-2020) dan mengetahui dinamika, tantangan, maupun capaian-capaian selama tahun tersebut.

Kemudian, Direktur Eksekutif Filantropi Indonesia, Gusman Yahya mengungkapkan tema FIFest 2022, bertujuan untuk mengelaborasi peluang, tantangan, strategi, dan prioritas dalam mengembangkan ekosistem filantropi untuk mendukung pencapaian TPB/SDGs.

Selanjutnya, Deputi BAZNAS RI, Moh. Arifin Purwakananta mengamini temuan Outlook Filantropi ini.

Arifin menyatakan filantropi agama sangat berperan di Indonesia, yang mencakup zakat yang dihimpun oleh gerakan zakat dan zakat informal dari masyarakat.

“Donasi ini berasal dari mereka yang tidak terkena krisis dan mereka yang berharap, dengan menyumbang, pandemi akan segera berakhir,” ujarnya.

“Ketika ada krisis dan itu diberitakan, orang akan menjadi donatur,” kata Arifin.

Erzan

No More Posts Available.

No more pages to load.