Paus Fransiskus Tiba di Istana Kepresidenan Jakarta

by
Paus Fransiskus tiba di Istana Kepresidenan Jakarta menggunakan kendaraan Toyota Innova. /Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

JAKARTA, KONSEPNEWS – Kehadiran Paus Fransiskus di Jakarta pada Rabu pagi (3/9) menandai dimulainya perjalanan apostoliknya ke Asia Pasifik, yang akan berlangsung selama 11 hari. Namun, lebih dari sekadar agenda diplomatik, kedatangan Paus Fransiskus di Indonesia membawa pesan penting tentang kesederhanaan dan dialog antaragama di tengah keberagaman.

Paus Fransiskus hadir di Istana Kepresidenan Jakarta sekitar pukul 09.35 WIB dengan mobil Toyota Kijang Innova Zenix berwarna putih, sebuah kendaraan yang sehari-hari umum digunakan oleh masyarakat Indonesia. Pilihan kendaraan ini mencerminkan prinsip hidup sederhana yang terus dipegang teguh oleh Paus sepanjang masa jabatannya.

Mengenakan jubah putih tanpa ornamen berlebihan, Paus Fransiskus tampak tenang saat disambut oleh pelajar Santa Maria yang mengenakan pakaian adat dan mengibarkan bendera Merah Putih.

Momen kehadiran Paus di Istana Merdeka tidak hanya dilihat sebagai kunjungan kenegaraan, tetapi juga sebagai simbol persatuan di tengah keberagaman agama dan budaya Indonesia.

Paus Fransiskus, yang dikenal sebagai sosok yang peduli dengan isu-isu keprihatinan sosial, membawa pesan dialog dan kerja sama antaragama, sejalan dengan semangat Pancasila yang menjadi landasan bangsa Indonesia.

Presiden Joko Widodo, didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, menyambut hangat kedatangan Paus Fransiskus.

Setelah prosesi penyambutan, Paus Fransiskus dan rombongan langsung menuju Istana Merdeka untuk mengikuti upacara kenegaraan.

Kunjungan Paus Fransiskus ini menjadi yang ketiga kalinya oleh seorang Paus di Indonesia, setelah kunjungan Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989. Lawatan kali ini juga menjadi yang terlama bagi Paus Fransiskus, yang berusia 87 tahun, sejak ia memimpin umat Katolik.

Indonesia, dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, dipilih sebagai tujuan pertama dalam perjalanan Paus ke Asia Pasifik. Kehadiran Paus di negeri yang memiliki populasi Kristen sekitar 20,5 juta orang, di mana 8,5 juta di antaranya adalah Katolik, menunjukkan komitmennya terhadap dialog antaragama.

Selama berada di Indonesia, Paus Fransiskus tidak hanya akan bertemu dengan pejabat negara, tetapi juga melakukan pertemuan pribadi dengan anggota Serikat Jesuit di Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta. Paus juga dijadwalkan bertemu dengan para uskup, imam, biarawan, biarawati, serta komunitas muda di berbagai lokasi di Jakarta.

Pada Kamis (5/9), Paus Fransiskus akan menghadiri pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal, sebuah simbol penting dari harmoni dan toleransi beragama di Indonesia. Pertemuan ini diharapkan akan semakin memperkuat hubungan antarumat beragama di Indonesia dan dunia.

Puncak kegiatan Paus di Jakarta adalah misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang diperkirakan akan dihadiri puluhan ribu umat Katolik. Misa ini menjadi penutup dari rangkaian kegiatan Paus di Indonesia sebelum melanjutkan perjalanan ke negara-negara lain di Asia Pasifik.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia tidak hanya menjadi catatan sejarah, tetapi juga menjadi pengingat akan pentingnya kesederhanaan, dialog, dan kerja sama di tengah keberagaman. yz/Ant

No More Posts Available.

No more pages to load.