Proyek Pengembangan Pelabuhan Internasional, BP Batam Diminta Prakualifikasi Ulang

by

BATAM KONSEPNEWS – Badan Pengusahaan (BP) Batam diminta untuk memproses prakualifikasi ulang pendaftaran pemilihan calon mitra kerja sama pengembangan dan pembangunan Pelabuhan Feri Internasional Batam Center, yang kini tengah berlangsung dan akan bergulir ke proses tender.

Ketentuan atau syarat mutlak calon perusahaan peserta yang dinilai janggal, lalu dipertanyakan sejumlah pengusaha di Batam, khususnya dari lingkaran para calon peserta.

Demikian juga publikasi informasi detail persyaratan peserta prakualifikasi dari BP Batam untuk peserta dinilai kurang transparan.

Ditelisik dari data-data yang tersaji di pengumuman prakualifikasi, tampaknya, akan ada dua kemungkinan pola kerja sama yang ditempuh ke depan.

Pertama, pola lama dengan model kerja sama operasional (KSO), dimana pelabuhan penumpang internasional yang existing adalah aset Barang Milik Negara (BMN) yang dikelola oleh BP Batam.

Pelabuhan yang berada di lahan seluas 2,3 hektare itu, sebelumnya dikerjasamakan dengan pola KSO dengan PT Synergy Tharada dengan masa kontrak selama 25 tahun kemudian akan berakhir pada Juli mendatang.

Dan ke depan kemungkinan pola KSO ini dilanjutkan lagi antara BP Batam dengan perusahaan pemenang tender baru pengelolaan (operasional dan pemeliharaan) pelabuhan yang existing.Dan beberapa sumber memprediksi ending dari pemilihan calon mitra kerja sama untuk operasional ini akan berakhir dengan opsi penunjukan langsung ke salah satu perusahaan.

Sebab persyaratan mutlak proses administrasi pemilihan mitra kerja sama itu memberatkan peserta lain dan sebaliknya seperti melempangkan perusahaan tertentu.

Disebutkan, hal itu terungkap dari penjelasan panitia pada Aanwijzing lelang pertama bahwa, “Perusahaan yang sudah mengelola satu terminal feri di Batam Center tidak diperkenankan mengikuti prakualifikasi dengan alasan untuk memberi kesempatan kepada investor lain mengelola terminal penumpang internasional Batam Centre”.

Lalu bagaimana dengan rencana bentuk kerja sama pengoperasian dan pembangunan pelabuhan baru yang akan dibangun di atas tanah reklamasi 23 hektare lebih dan dengan rencana biaya Rp 3,4 triliun lebih itu? Banyak juga meyakini jika pilihan pola kerja sama itu nantinya dengan pola build-operate-transfer (BOT) atau bangun guna serah, beda dengan keberadaan pelabuhan yang existing.

Karena sesuai dengan isi pengumuman prakualifikasi pemilihan mitra kerja sama ini, dimana rencana pembangunan pelabuhan baru yang terintegrasi dengan fasilitas penunjang lainnya dibiayai dari mitra atau perusahaan pemenang tender, kelak.

Sementara BP Batam hanya melakukan pemanfaatan lahan aset BMN yang akan digarap perusahaan pemenang tender.

Dalam pengumuman prakualifikasi disebut, “pemanfaatan aset yang digunakan untuk proyek ini adalah Kerja Sama Pemanfaatan Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur yang dilaksanakan melalui usulan pemrakarsa, yaitu PT Metro Nusantara Bahari dengan kompensasi right to match”.

Terkait pola bentuk kerja sama sebagaimana dipertanyakan publik, tampaknya BP Batam masih terkesan tertutup.

Karena Kabiro Humas BP Batam, Ariastuty Sirait yang diberi tugas oleh BP Batam dalam urusan publikasi, tampak masih bungkam.

Konfirmasi yang dilakukan wartawan melalui WhatsApp beberapa waktu yang lalu, di pusaran prakualifikasi dan rencana tak direspon.

Salah satu Kontraktor yang mengikuti tender proyek tersebut, yang namanya minta dirahasiakan mengaku kecewa dengan proses tahapan tender yang dilakukan terkesan sudah diatur dan sangat merugikan.

“Sesuai jadwal tender yang kami ikuti terjadi sekali perubahan pada tahapan pembuktian kualifikasi, pada tahapan evaluasi dan pembuktian kami hanya diberi waktu sampai jam 12 siang pada Senin (13/5/2024) untuk dilakukan evaluasi dan klarifikasi terkait harga penawaran yang kami ajukan,” ujarnya.

“Secara aturan, pokja akan mengundang 3 peserta urutan teratas untuk dilakukan evaluasi, bila tidak lolos maka pokja dapat mengundang peserta berikut dan selanjutnya, kami menyesalkan cara kerja pokja yang tidak becus dan seperti nya ada aroma persekongkolan” ungkapnya.

Ia menambahkan bentuk kerja sama Mega proyek terminal penumpang internasional Batam Centre dengan anggaran 3,4 triliun, misalnya 2 triliun diperuntukkan untuk apa dan 1,4 triliun untuk pembangunan apa. Zan

No More Posts Available.

No more pages to load.