JAKARTA-KONSEPNEWS, Woman in Logistics and Transportation (WiLAT) adalah sebuah asosiasi perempuan internasional yang bergerak di bidang logistik dan transportasi. Mereka terus berupaya memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar para pelaku bisnis dapat berkembang dengan lebih baik. WiLAT Indonesia baru-baru ini melakukan kolaborasi dengan beberapa asosiasi dan organisasi perusahaan logistik serta komunitas untuk membangun jaringan yang lebih baik dan meningkatkan pembinaan UMKM melalui berbagai kegiatan seperti bazar, talk show, training vokasi, empowering women and girls, dan lain sebagainya.
WiLAT Indonesia telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) atau kontrak kerjasama dengan beberapa entitas, yaitu Great Indonesian Festival Turnamen, Koperasi Teman (Terus Maju Nusantara), Soroptimist Internasional, Indonesian Woman in Transport and Logistic (IWTL), IMTA, dan LSP EMI di Jakarta pada tanggal 8 April 2023.
Kolaborasi tersebut dilakukan untuk mewujudkan komitmen WiLAT dan entitas yang terlibat dalam memajukan UMKM Indonesia sekaligus membantu pemerintah dalam membuka peluang usaha dan lapangan kerja.
“Bismillah, dengan penandatanganan ini, kami sepakat untuk berkolaborasi dalam penyelenggaraan seluruh kegiatan dalam membantu mengembangkan seluruh Anggota UMKM kami yang berjumlah hampir 200an dan InsyaAllah akan terus bertambah ke depannya, demi mewujudkan UMKM yang baik dan berkembang,” kata Ketua WiLAT Indonesia, Nurmaria Sarosa.
Salah satu kegiatan yang akan dilakukan dalam kolaborasi ini adalah mengadakan bazar untuk memasarkan produk UMKM di bidang kuliner, fashion, hobi, dan lain sebagainya pada berbagai festival yang akan diadakan. Produk unggulan dari sekitar 200 UMKM, dari total 1000 UMKM binaan WiLAT, akan dipasarkan dalam bazaar tersebut.
Para pelaku UMKM tidak dibebankan biaya seperti sewa stand dalam sebuah pergelaran event karena kolaborasi ini merupakan sebuah dukungan dari WiLAT dan seluruh entitas yang terlibat untuk membantu mengembangkan UMKM. WiLAT dan entitas yang terlibat tidak menargetkan omset kepada para pelaku UMKM, namun justru berusaha untuk membantu mengembangkannya.
“Kalau kami berikan target, takutnya itu akan membebani mereka. Kami hanya memberikan fasilitas agar mereka terbiasa berjualan dan berinteraksi dengan teman-temannya sehingga menghasilkan produk berkualitas dan semakin banyak UMKM bermunculan. Ini tujuan kami dalam menggelar event-event yang akan kami laksanakan dalam waktu dekat dan seterusnya,” harap Nurmaria.
“Kalaupun ada biaya, mungkin biaya gotong royong maksimal 50 ribu rupiah dalam pergelaran event, itupun untuk kebersihan di lapangan. Dan ini tidak menjadi beban atau patokan, tidak pun tidak masalah. Yang penting para UMKM semangat dalam mengembangkan usahanya,” sambungnya.
Setiap event atau bazar yang diadakan terbuka untuk UMKM lain yang ingin berpartisipasi. Hal ini diharapkan dapat semakin meningkatkan jumlah pelaku UMKM dan memajukan industri UMKM di Indonesia.
Siti Ariyanti, pengusaha logistik yang juga Ketua dari Soroptimist Internasional, menyambut baik kerjasama (MoU) yang telah dilakukan bersama WiLAT dan asosiasi, organisasi serta komunitas yang tergabung bersama. Menurutnya, kolaborasi ini dapat membantu memajukan UMKM Indonesia. Dalam setiap pelaksanaan event atau bazar, akan selalu dimeriahkan dengan sejumlah rangkaian acara yang dikemas menarik dan menghibur untuk masyarakat yang hadir di dalam setiap gelaran.
“Kebetulan saya juga aktif di WiLAT juga dan menyambut baik kerjasama ini dalam mendukung berkembangnya UMKM Indonesia. Jaman sekarang sulit berjalan sendiri, kita harus bersama-sama dalam membantu mendorong kemajuan UMKM. Yakin, UMKM maju, Indonesia pun akan semakin maju,” kata Siti Ariyanti. ana
