Perkembangan teknologi digital dan Internet menjadikan informasi yang bersumber dari media sosial maupun media digital berbasis internet kian bergerak bebas. Tinggal klik, ketik dan upload, tulisan kita akan dibaca ribuan hingga jutaan warga internet. Perkembangan ini secara langsung berpengaruh besar terhadap kehidupan masyarakat, baik yang bersifat positif maupun negatif.
Apa yang terjadi di dunia maya, nyatanya bisa berpengaruh terhadap dunia nyata, begitupun sebaliknya. Pasalnya, kehidupan di dunia maya dan dunia nyata kini menjadi tidak ada sekat. Menurut lembaga riset pasar e-Marketer, populasi netter Tanah Air mencapai 83,7 juta orang pada 2014.
Prediksi tahun 2017 pun meningkat menjadi 112,6 juta. Terus bertambah menjadi 123 juta pada tahun 2018. Sungguh angka yang fantastis, bukan?
Besarnya pertambahan pengguna internet setiap tahun, menunjukkan bahwa internet sudah menjadi kebutuhan pokok dalam gaya hidup, bahkan diperkirakan menjadi point of view atau pandangan hidup. Situasi ini menuntut kita harus cerdas menyaring berita, mana yang bersifat informasi positif dan mana yang bersifat negatif, atau bahkan hoax. Baik melalui konten berbentuk tulisan, foto maupun video.
Hal yang nyata mempengaruhi kehidupan kita saat ini adalah berkembangnya berita hoax di tengah maraknya informasi yang berseliweran. Konten-konten hoax biasanya berisi provokasi, propaganda, perpecahan hingga ujaran kebencian. Konten tersebut sangat mudah ditemui di jagad maya yang serba bebas ini.
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya sebagai lembaga yang diakui Dewan Pers menaungi para jurnalis dari berbagai media masa, merasa terpanggil untuk berperan aktif bersama sama masyarakat menangkal berita hoax dan konten-konten negatif lainnya, dengan bijak menggunakan internet dan cerdas bermedia sosial.
Oleh karena itu, PWI Jaya dengan kekuatan medianya yang menjadi kontrol sosial, menggandeng PT XL Axiata selaku penyedia jasa internet dan kepolisian, dalam hal ini Polres Tangerang Selatan sebagai pihak penegak hukum serta pihak Lembaga Pendidikan dalam hal ini SMA Negeri 4 Tangerang Selatan, menggelar Workshop Jurnalistik yang diperuntukkan bagi Generasi Milenial dengan tema “Bijak Berinternet, Cerdas Bermedia Sosial”, dengan sub tema “Cegah Hoax Dengan Konten Positif”.
Kegiatan ini menghadirkan pembicara Cipto Rustianto dari XL Axiata. Kesit B Handoyo dan Iqbal Irsyad dari PWI Jaya, John Paul Ivan dari pihak Musisi, Diah Ayu Lestari selaku Finalis Putri Indonesia, serta Wakapolres Tangsel Kompol Arman S.I.K Msi.
“Penting bagi kami, terutama PWI Jaya untuk mengadakan Workshop yang diperuntukkan bagi generasi milenial semacam ini, sebagai bentuk tanggung jawab moral atas terjadinya penyebaran berita hoax. Sebab, boleh jadi dengan perkembangan teknologi termasuk internet seseorang bisa dijeboskan ke dalam penjara kalau kita salah menggunakannya. Sebaliknya, bisa menjadi orang terkenal bahkan jutawan kalau pintar menggunakannya,” jelas Irish Riswoyo, Ketua PWI Jaya Sie Musik dan Lifestyle, saat ditemui di momen Workshop tersebut, di SMA 4 Tangerang Selatan, Jumat (15/2/2019).
Lebih jauh, Irish menambahkan bahwa dengan ketersediaan intenet, kedua ujung jari seolah bisa menjadi salah satu penentu masa depan seseorang. “Kalau dipergunakan buat menyebar hoax, maka akan berujung pada kasus hukum, namun jika dipergunakan dengan bijak dan cerdas, boleh jadi bisa membuat seseorang menjadi terkenal, atau bahkan menjadi jutawan,” tambah Irish.
Dalam kesempatan yang sama, Cipto Rustianto selaku Corporate Communications XL Axiata ikut pula menyampaikan pentingnya berinternet secara bijak dan sehat. “Kalian semua para generasi milenial ini pada tahun 2030 hingga tahun 2040 nanti akan menggenggam kepemimpinan bangsa ini. Oleh karena itu jangan sampai terjebak dengan bermedia sosial yang negatif. Sebab konten di medsos Anda akan berpengaruh dengan nasib Anda ke depan. Termasuk ketika akan melamar pekerjaan di suatu perusahaan. Jadi hati-hati dalam memberikan konten di medsos yang kalian punya,” ujar Cipto Rustianto.
Pelatihan ini sangat penting bagi siswa. Manfaatnya, selain akan menambah ilmu pengetahuan dan informasi positif bagi mereka, juga berguna untuk meminimalisir penyebaran berita Hoax atau ujaran kebencian melalui akun media sosial yang bisa berujung maut.
“Sangat penting untuk diketahui sejak dini buat para siswa SMA tentang bahayanya berita hoax. Sehingga, dia bisa mengenali, kemudian tidak menyebarkan berita hoax dan ujaran kebencian. Saya lihat mereka serius mengikuti jalannya workshop hingga akhir kegiatan. Karena mereka betul-betul ingin tahu tentang materi-materi yang akan disampaikan para narasumber seputar bahayanya menyebarkan berita hoax. Mudah mudahan kegiatan positif dan edukatif seperti ini diikuti oleh SMA lain,” terang Kompol Arman S.I.K Msi.
Kompol Arman pun menambahkan, pihaknya berharap bahwa pihak sekolah bisa terus memberi penjelasan kepada murid-muridnya agar tahu apa itu hoax, dan bahayanya menyebarkan hoax. “Kita juga jelaskan kepada murid-murid akan bahayanya, serta sangsi pidana terhadap penyebar hoax. Kita lihat murid-murid juga sangat antusias mengikuti Workshop ya, mereka ingin tahu lebih banyak apa itu hoax dan juga bahayanya,” tambah Kompol Arman.
Masih dalam kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMAN 4 Tangerang Selatan, Suhermin S.pd.M.si sangat mengapresiasi kegiatan yang digagas dan dilaksanakan oleh PWI Jaya Sie Musik dan Lifestyle ini.
“Luar biasa, ini adalah kegiatan yang sangat bagus jarang sekali ada kegiatan yang isinya mencerahkan seperti ini, dengan adanya kegiatan seperti ini para siswa dan siswi mendapat pengalaman baru, dan mereka akan lebih berhati hati atau bijak menggunakan media sosial. Kegiatan seperti ini harus ditularkan kepada sekolah sekolah lain. Terima kasih buat bapak- bapak dari PWI yang telah melaksanakan workshop yang edukatif ini,” tutur Suhermin.
Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan ini, para siswa bisa mengkampanyekan kepada keluarganya, adik, kakak, ibu, bapak, atau bahkan tetangga, akan bahayanya menyebarkan berita-berita hoax atau ujaran kebencian lewat media sosial. Selain itu, para siswa juga menjadi terinspirasi dan terpancing untuk membuat konten-konten positif melalui media sosial, sehingga bukan tidak mungkin kalau mendapatkan viewer, folllower, atau subscriber yang banyak, maka akan menghasilkan uang.
Tak ketinggalan, Finalis Puteri Indonesia DKI Jakarta 3, Diah Ayu Lestari juga mengajak adik-adik yang duduk di bangku sekolah untuk bijak dan santun saat menggunakan internet dan bermedia sosial. “Saya rasa ini sangat penting buat para siswa dan siswi usia sekolah ya. Karena mereka-mereka ini adalah generasi milenial yang akan menjadi penerus bangsa ke depan. Kita harus menanamkan dan mengajarkan kepada anak milenial untuk menggunakan sosial media dengan bijak, sehat, dan santun,” pungkas Diah Ayu Lestari. ic