KOTA TANGERANG, KONSEPNEWS – Kota Tangerang, yang selama ini dikenal sebagai salah satu pusat industri dan penyangga ibu kota, ternyata menyimpan kekayaan sejarah dan budaya yang tak kalah menarik untuk dieksplorasi.
Selain geliat pembangunan modern, kota ini memiliki jejak-jejak masa lalu yang masih lestari dan menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam tentang identitas kota ini.
Salah satu permata sejarah di Kota Tangerang adalah Kampung Budaya Cina Benteng.
Kawasan ini menjadi saksi bisu keberadaan komunitas Tionghoa yang telah berakar kuat di Tangerang sejak lama. Rumah-rumah tua dengan arsitektur kolonial yang khas, serta Klenteng Boen Tek Bio yang berdiri megah sejak abad ke-17, menawarkan pemandangan yang membawa pengunjung kembali ke masa lalu.
Klenteng Boen Tek Bio, yang didirikan pada tahun 1684, bukan hanya sekadar tempat ibadah bagi masyarakat Tionghoa di Tangerang. Lebih dari itu, klenteng ini juga berfungsi sebagai pusat budaya, di mana berbagai tradisi dan kegiatan komunitas Tionghoa Benteng dilestarikan dan ditampilkan.
Pengunjung dapat mengagumi arsitektur khas klenteng dan memahami lebih dalam tentang tradisi unik masyarakat setempat.
Boyke Urip Hermawan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, menyoroti pentingnya pelestarian warisan budaya ini. “Kekayaan tradisi di Kota Tangerang pun telah melekat menjadi budaya yang memikat wisatawan. Seperti destinasi wisata sejarah yang juga menjadi favorit para pelancong,” ujarnya.
Selain Kampung Cina Benteng dan Klenteng Boen Tek Bio, Kota Tangerang juga memiliki destinasi wisata sejarah lainnya yang patut dikunjungi. Museum Benteng Heritage menyimpan berbagai artefak dan cerita tentang masa lalu kota ini.
Masjid Kali Pasir menawarkan arsitektur unik yang memadukan unsur lokal dan budaya lain. Sementara itu, Kampung Bekelir memanjakan mata dengan mural-mural kreatif yang menghiasi dinding-dinding rumah warga.
Pemerintah Kota Tangerang juga aktif dalam mengemas tradisi dan budaya dalam berbagai festival yang menarik perhatian wisatawan.
Festival Budaya, Culinary Night yang memadukan kuliner dan hiburan, Festival Cap Go Meh yang meriah, serta Festival Cisadane yang menampilkan keindahan sungai kebanggaan kota, adalah beberapa contoh upaya pelestarian dan promosi budaya yang dilakukan.
Lebih dari sekadar tempat persinggahan, Kota Tangerang adalah ruang hidup yang terus merawat warisan leluhur.
Tradisi batik tulis dengan motif khas Kota Tangerang, seperti Kembang Kipas dan Naga Cisadane, menjadi bukti bahwa kota ini juga mampu merangkai identitas budaya melalui seni kriya yang indah.
Dengan perpaduan antara jejak sejarah yang kaya dan upaya pelestarian budaya yang aktif, Kota Tangerang menawarkan pengalaman wisata yang lebih dalam dan bermakna bagi setiap pengunjung yang datang. san/*





