Anak Drs. Bismi Syama’un Korban Tabrak Lari Desak Polisi Tuntaskan Kasus Ayahnya

by
foto dok. kel
foto dok. kel

BANDA ACEH, KONSEPNEWS – Banda Aceh diguncang duka mendalam setelah wafatnya Drs. Bismi Syama’un, tokoh dakwah yang dikenal luas di kalangan masyarakat. Beliau menghembuskan napas terakhir pada Sabtu, 23 Agustus 2025, pukul 08.30 WIB di RSUD Dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh, setelah menjadi korban kecelakaan tabrak lari sehari sebelumnya. Kepergiannya pada usia 62 tahun meninggalkan istri, Nur Ainun, serta tujuh anak, tiga putra dan empat putri, yang kini berduka bersama masyarakat Aceh.

Kecelakaan tragis yang merenggut nyawa almarhum terjadi pada Jumat, 22 Agustus 2025, sekitar waktu Subuh di depan Kantor Gubernur Aceh, Jalan Teuku Nyak Arief, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Saat itu, Bismi tengah mengendarai sepeda motor menuju Masjid Oman Al-Makmur untuk melaksanakan ibadah Subuh. Peristiwa tersebut berlangsung tanpa saksi mata sehingga menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga dan masyarakat.

Setelah kecelakaan, almarhum sempat mendapat perawatan intensif di rumah sakit, namun takdir berkata lain. Sehari kemudian, nyawanya tak dapat tertolong. Kepergian sosok yang selama ini dikenal sebagai Wakil Ketua Dewan Dakwah Aceh itu menjadi kehilangan besar bagi dunia dakwah di Aceh.

Bismi Syama’un tidak hanya dikenal sebagai penceramah, tetapi juga pendiri Yayasan Ar-Rabwah An-Najiyah, lembaga pendidikan gratis yang diperuntukkan bagi anak yatim dan dhuafa dari tingkat SD hingga SLTA. Kiprahnya dalam pendidikan dan dakwah meninggalkan jejak yang begitu kuat di hati masyarakat Aceh.

Pascapemakaman, keluarga mendatangi Unit Lakalantas Polresta Banda Aceh guna menyerahkan barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian. Di antaranya adalah sebuah mantel, dua lembar kwitansi setor koperasi, satu kantong plastik berisi tahu dalam kondisi rusak, dan potongan karpet sepeda motor Vario. Barang bukti tersebut kini dalam pemeriksaan pihak kepolisian.

Penyidik Polresta Banda Aceh yang menerima barang bukti menyatakan akan menindaklanjuti penyelidikan untuk memastikan apakah kejadian ini murni kecelakaan tunggal atau ada unsur lain yang lebih serius. Upaya keluarga mencari rekaman CCTV di IGD RSUD Dr. Zainoel Abidin juga menemui jalan buntu karena rekaman sudah melewati masa simpan lebih dari tiga hari.

Wafi Shiddiq, salah satu putra almarhum, menyampaikan harapan besar keluarga agar kasus ini segera terungkap. Menurutnya, kepergian sang ayah menyisakan duka yang sulit dihapus, dan jawaban dari aparat penegak hukum sangat penting demi keadilan.

Bagi masyarakat Aceh, Drs. Bismi Syama’un adalah sosok teladan yang selalu peduli pada pendidikan dan kaum dhuafa. Kehilangan ini bukan hanya dirasakan keluarga, tetapi juga seluruh warga yang selama ini mendapat manfaat dari kiprah dakwah dan sosialnya.

No More Posts Available.

No more pages to load.