JAKARTA, KONSEPNEWS – Di tengah derasnya arus digitalisasi, brand lokal Ideku Rajut karya Ravi Febrian muncul sebagai kisah inspiratif tentang ketekunan, kreativitas, dan kolaborasi. Dari sebuah ruang kecil di Garut, Jawa Barat, Ravi membangun bisnis rajut yang kini dikenal luas di Shopee Mall sebagai representasi UMKM muda yang mampu bersaing tanpa kehilangan akar budaya.
Ravi memulai bisnisnya di usia 18 tahun dengan satu mesin rajut manual tua. Sempat jatuh bangun karena pandemi, ia akhirnya menemukan momentum saat bergabung ke Shopee pada 2020. Sejak itu, penjualan terus meningkat, hingga Ideku Rajut menjadi salah satu brand favorit pelanggan Shopee berkat desain timeless, harga terjangkau, dan kualitas unggul.
Kesuksesan Ideku Rajut bukan semata karena produk, tetapi juga strategi digital yang tepat. Melalui fitur Shopee Video, Ravi berbagi kisah di balik setiap rajutan, memperkenalkan para pengrajin dan filosofi di balik desainnya. Sementara Shopee Affiliate Program membantunya menjangkau audiens yang lebih luas lewat kolaborasi kreator konten.
“Shopee membantu saya memahami cara bercerita lewat produk. Dari sana, pelanggan bukan hanya membeli barang, tapi ikut dalam perjalanan kami,” ujar Ravi.
Kini, setiap bulan Ideku Rajut mampu menjual ribuan item, dan saat kampanye besar seperti Shopee 7.7 Shopee Mall 2025, penjualan meningkat hingga 500 persen. Tak hanya menggerakkan ekonomi lokal, usaha ini juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar Garut yang dulu kehilangan mata pencaharian.
Menjelang kampanye Shopee 12.12 Birthday Sale, Ravi bersiap memperluas tim produksi dan memperkenalkan koleksi rajutan terbaru. Ia juga rutin membagikan tips perawatan produk agar pelanggan dapat menjaga kualitas rajutan mereka—dari cara mencuci hingga penyimpanan.
Di balik kehangatan setiap benang, Ideku Rajut menyimpan filosofi yang dalam: bahwa keindahan lahir dari ketekunan dan empati. Dalam dunia yang serba cepat, Ravi membuktikan bahwa kesabaran dan kualitas tetap menjadi benang merah kesuksesan. san/*
