KOTA TANGERANG, KONSEPNEWS – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mencatat telah menangani total 2.395 aduan masyarakat terkait kebencanaan sepanjang tahun 2024.
Aduan-aduan tersebut mencakup berbagai jenis bencana yang membutuhkan penanganan segera, dan BPBD Kota Tangerang memastikan respons yang cepat untuk menjaga keselamatan serta kenyamanan masyarakat.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang, Ubaidillah Ansar, mengungkapkan bahwa beberapa permasalahan yang paling sering dilaporkan antara lain evakuasi hewan liar, kebakaran, dan evakuasi sarang tawon.
“Respons penanganan dari BPBD Kota Tangerang menunjukkan komitmen dalam menjaga keselamatan masyarakat. Dalam lima tahun terakhir, rata-rata waktu respons tahunan selalu tercapai di bawah 15 menit. Pada 2023, respons time kebakaran BPBD Kota Tangerang tercatat hanya 12,37 menit,” ujar Ubaidillah.
Ubaidillah menjelaskan lebih lanjut bahwa laporan yang paling banyak diterima sepanjang 2024 meliputi evakuasi hewan liar dengan 471 aduan, pemadaman kebakaran dengan 249 aduan, evakuasi sarang tawon sebanyak 185 aduan, dan evakuasi pohon tumbang sebanyak 166 aduan.
Selain itu, terdapat pula aduan lainnya terkait pencarian barang berharga, pelepasan cincin, banjir, monitoring dampak cuaca, serta edukasi dan kunjungan pendidikan yang tercatat 453 layanan.
“BPBD Kota Tangerang terus melayani masyarakat dengan kesiapsiagaan 24 jam penuh. Kami juga rutin melakukan edukasi dan kunjungan pendidikan terkait kebencanaan, yang masih berlangsung setiap hari di Mako BPBD Kota Tangerang maupun di pos-pos UPT,” lanjutnya.
Ubaidillah mengimbau masyarakat Kota Tangerang untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem dan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air, yang sering terjadi di wilayah rawan bencana.
BPBD Kota Tangerang juga mengajak masyarakat untuk memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti website https://cuaca.bmkg.go.id dan akun media sosial @bmkgwilayah2 serta @bpbdkotatangerang.
“Masyarakat dapat memanfaatkan informasi cuaca terbaru yang terus diperbarui melalui saluran resmi yang ada. Ini untuk mengantisipasi dan meminimalisir risiko bencana yang mungkin terjadi,” tutup Ubaidillah. san/*
