KOTA TANGERANG, KONSEPNEWS – Video keributan di sebuah SPBU Pinang, Kota Tangerang, Sabtu (20/9/2025), viral di media sosial dan langsung direspons cepat oleh jajaran Polsek Pinang. Polisi turun ke lokasi untuk memastikan situasi aman dan mengurai persoalan yang ternyata berawal dari masalah sepele terkait uang pecahan Rp2.000.
Kapolsek Pinang, Iptu Adityo Wijanarko, menjelaskan pihaknya menerima laporan sekitar pukul 20.00 WIB usai unggahan video itu ramai di Instagram. Polisi bersama tim reskrim segera melakukan pengecekan di lapangan agar kabar yang beredar tidak menimbulkan keresahan lebih luas.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui operator SPBU bernama Abdurrahman menolak uang pecahan Rp2.000 yang rusak dari seorang pengendara motor. Penolakan itu memancing emosi pengendara hingga berujung adu argumen. Situasi kian panas dengan dorong-dorongan sebelum akhirnya berhasil diredam oleh atasan operator.
Rekaman CCTV dan keterangan saksi kemudian memperkuat bukti keterlibatan dua orang yang teridentifikasi sebagai MR (30) dan DI (22). Keduanya dibawa ke Polsek Pinang untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Beruntung, kasus ini tidak berlanjut ke ranah hukum karena kedua belah pihak memilih berdamai. Proses mediasi berjalan lancar dan berakhir dengan saling memaafkan. Keputusan damai ini sekaligus meredam potensi konflik lebih besar di tengah masyarakat.
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Raden Muhammad Jauhari, menilai penanganan cepat atas kasus viral sangat penting untuk menjaga rasa aman warga. Menurutnya, polisi hadir bukan sekadar menindak, tetapi juga memberi solusi dan jalan keluar agar ketegangan segera mereda.

Ia menegaskan setiap laporan masyarakat, baik besar maupun kecil, tetap harus ditangani dengan profesional. Kecepatan aparat merespons keributan di SPBU menjadi bukti komitmen menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kota Tangerang.
Saat ini, situasi di sekitar SPBU telah kembali tenang. Polisi pun mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi serta mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan sehari-hari, sehingga ruang publik tetap kondusif dan tidak berubah menjadi panggung konflik. ich