Konsepnews.com – Setelah gempa berkekuatan magnitudo 6,8 (sebelumnya 6,9) yang mengguncang sebagian wilayah di Sulawesi Tengah pada pukul 18.40 WITA, BMKG mengatakan bahwa dilokasi yang sama juga kembali gempa susulan sebanyak 20 kali. Hal itu diungkapkan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat menggelar jumpa pers di Kantor BMKG di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2019) malam.
“Usai gempa pertama yang berkekuatan 6,8 SR (setelah terjadi pemutahiran data dari 6,9 SR) yang mengguncang sebagian wilayah Sulawesi Tengah dengan lokasi gempa berada 1.90 LS, 122.54 BT (85 Barat Daya Banggai Kepulauan) yang berada di Sulawesi Tengah pada pukul 18.40 WIB atau 19.40 WITA selama 6 detik dengan kedalama gempa 10 KM dibawah permukaan laut dan berpotensi Tsunami, kami mencatat ada 20 kali gempa susulan yang terjadi diwilayah itu dengan kekuatan gempa 3,4 SR hingga 5.6 SR, dan terakhir terjadi pukul 22.56 WIB dengan kekuatan gempa 4,7 SR namun tidak berpotensi tsunami,” ungkap Dwikorita Karnawati.
Ditambahkan Dwikorita, pihak BMKG sendiri mencatat ada 18 Kabupaten/kota di Sulawesi Tengah hingga Sulawesi Selatan yang juga merasakan gempa tektonik berkekuatan Magnitudo 6,8 di Kepulauan Banggai, Sulteng. Dan kepada media Dwikorita menjelaskan gempa yang terjadi itu karena ada pergerakan sesar lokal yang setipe dengan gempa yang terjadi di Palu beberapa bulan lalu.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal aktivitas sesar lokal. Dan gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan mendatar (strike slip). Dan berdasarkan penelitian, mekanisme gempa di Banggai ini sama dengan gempa yang terjadi di Palu. Namun sumbernya yang berbeda, dengan arti kata gempa palu terjadi yang satu sumber gempanya di darat sesar Palu-Koro yang fenomenal. Sedangkan yang ini di laut. Dan berdasarkan pengamatan kami, tidak ada indikasi longsor dalam gempa yang terjadi ini, tapi kami akan terus pantau untuk mencegah hal yang tidak di inginkan,” lanjutnya.
BMKG Minta Warga Tenang Dan Kembali Kerumahnya Masing-Masing
Pihak BMKG sendiri menghimbau bahwa warga masyarakat yang mendiami bebrapa kota yang terdampak gempa hari ini bisa kembali tenang setelah peringatan tsunami dicabut oleh pihak BMKG.
“Masyarakat di sekitar pesisir Kabupaten Morowali yang dinyatakan berpotensi tsunami dengan tingkat waspada sebelumnya oleh BMKG diminta tetap meningkatkan kewaspadaannya. Meski begitu peringatan dini terjadi tsunami telah di cabut BMKG. Dan kami menghimbau agar masyarakat tidak mudah termakan isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dan sejauh ini kami juga menghimbau masyarakat yang tadi mengungsi kedaerah yang lebih tinggi untuk kembali kerumahnya masing-masing karena kini sudah aman,” tambahnya.
Terkait dengan kerusakan yang terjadi akibat gempa itu, Pihak BMKG maupun BNPB Daerah Sulawesi Tengah belum bisa mendata ada tidaknya kerusakan yang terjadi akibat gempa tersebut.
“Sejauh ini, kita belum menerima laporan dampak terjadinya gempa di Sulesi Tengah. Namun begitu kita akan coba terus berkoordinasi dengan beberapa pihak di lapangan,” tandasnya. fk